Start typing & press "Enter" or "ESC" to close
Indonesian
English
العربية
Home
Profil
Pimpinan UIN
Sejarah UIN
Lambang
Visi Misi & Tujuan
Struktur Organisasi
Quality Assurance
Kerjasama Kemitraan
Dasar Hukum Pengelolaan
Pedoman dan Panduan Pengelolaan
Fakultas
Syariah & Hukum
Ekonomi & Bisnis Islam
Tarbiyah & Keguruan
Ushuluddin & Filsafat
Dakwah & Komunikasi
Adab & Humaniora
Sains & Teknologi
Kedokteran & Ilmu Kesehatan
Program Pascasarjana
Lembaga
LEMBAGA
Penjaminan Mutu
Penelitian & Pengabdian Masyarakat
UPT
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
Perpustakaan
Pusat Bahasa
PUSAT
Pusat Studi Gender dan Anak
Pusat Pengembangan Bisnis
Satuan Pengawas Internal (SPI)
International Office (IO)
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Biro
Biro AUPK
Keuangan
Kepegawaian
Perencanaan
Umum
Biro AAKK
Akademik
Kemahasiswaan
Kerjasama
Sistem Informasi
Portal Mahasiswa Dan Dosen
Portal Alumni Dan Karir
Portal Kepegawaian/SDM
E-Kinerja
Kuliah Kerja Nyata
SOP
KIP
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Rumah Jurnal
Repository
Ebook
OPAC
Sistem Pengecekan Ijazah dan Transkrip
Registrasi Mahasiswa Baru
Pustipad Helpdesk
UKT Covid
Ujian Masuk Mandiri
Monev Perkuliahan Daring
Tracer Study
Sister
Kuliah di UIN
Penerimaan Mahasiswa Baru
Unit Kegiatan Mahasiswa
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Agenda
Change Languange
English
العربية
Western Methods Of Dating Vis-à-vis Ulumul Hadis
30 Desember 2010
Widyawati
Facebook
Twitter
Linkedin
WA
UIN Online
– Prof Dr Phil H Kamaruddin Amin MA memperkenalkan kelebihan dan kekurangan metode barat (method of dating a particular hadit) dan metode kritik hadist (takhrij al-hadith) pada pidato penerimaan jabatan guru besarnya di Auditorium Kampus II UIN, Samata, Gowa, Rabu (29/12/2010).
Prof Kamaruddin membawakan pidato penerimaan guru besarnya yang berjudul ‘Westering Methods Of Dating Vis-à-vis Ulumul Hadis’ (refleksi metodologis atas diskursus kesarjanaan hadist Islam dan barat). Ia memaparkan fragmentasi informasi sejarah masa awal Islam laksana pecahan-pecahan cermin yang harus direkontruksi untuk mendapatkan potret yang genuine dan original tentang apa yang sebenarnya terjadi pada masa awal Islam.
“Kritik sumber (source criticism) diterapkan dalam literatur hadis oleh sarjana barat, baik hadis-hadis hukum, tafsir, atau peristiwa sejarah mereka ingin mengetahui apa sesungguhnya telah terjadi wie es eigentlich gewesen. Para sarjana barat hanya memperlajari hadis, tafsir, dan sejarah barat sebagai sumber rekontruksi sejarah Islam,” papar pria kelahiran Bontang 5 Januari 1969 ini.
“Berbeda dengan sarjana barat, sarjana muslim mempelajari hadis sebagai sumber otoritas Islam, sumber hukum, sumber moral dan tafsir,” tambah pria yang meraih gelar doktornya di Rheinischen Friedrich Wilhelms University, Bonn, Germany.
Lebih lanjut direktur project management unit (PMU) UIN Alauddin ini menyampaikan empat metode dating yang dilakukan oleh para sarjana barat untuk menaksirkan umur dan asal usul hadis. Ini seusai yang diklasifikasikan Horalad Motzki yaitu metode yang menggunakan matan, metode yang menggunakan kitab koleksi hadis dan argumentum e silentio. Metode ini berdasarkan isnad dan teori common link dan metode berdasarkan isnad dan matan.
Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan suami Hj Sinarliati Kamaruddin ini, telah dibukukan dalam buku berjudul The Reliability of Transmission A Reexamination of Hadith Critical Methods.
Prof Kamaruddin pun menyimpulkan bahwa metode barat atas metode kritik hadis atau sebaliknya memilki kekurangan dan kelebihan yang perlu disinergikan untuk mencapai kesimpulan tentang historisitas penyandaraan hadis kepada nabi, sahabat atau Tabiin.
Lulusan terbaik program magister Universitate te Leiden Belanda ini menyarankan kepada institusi perguruan tinggi yang menjadikan hadis sebagai salah satu subtansi kajiannya terutama program pasca sarjana, agar membuka diri demi pengembangan mutu akademik.
Pengukuhan guru besar Prof Kamaruddin ini digelar di gedung kampus II Samata Gowa yang dirangkaikan dengan wisuda sarjana UIN Alauddin yang ke – 58 dan dihadiri oleh keluarga besar Prof Kamaruddin. (*)
Please enable JavaScript to view the
comments powered by Disqus.
Previous Post
AI Gunakan Gedung Perpustaakan UIN Makassar Cetak Uang Palsu Sejak September 2024, Bukan 2010
Next Post
Rektor dan Pimpinan Bidang Kemahasiswaan UIN Alauddin Lakukan Rapat Koordinasi dengan LPP-LK
Berita Terbaru
Berita Populer
Dugaan KS: PSGA UINAM Tegaskan Belum Ada Laporan Resmi, Korban Didorong Segera Melapor
24 Desember 2024
Itjen Kemenag RI Apresiasi UIN Alauddin atas Capaian Saldo Nol Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
24 Desember 2024
Rektor UIN Alauddin Bebaskan UKT Penghafal Al-Qur'an
24 Desember 2024
Dosen SPI UIN Alauddin Bahas Isu Perempuan dan Kesetaraan Gender di Darmayuki Karini Ambong
24 Desember 2024
Doktor Salmawati Hasilkan Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Bewawasan Qasas Al-Quran
24 Desember 2024
3 Makna Dasar Hidup Dalam Al-Quran
11 Agustus 2011
Tahun Akademik 2019/2020, Ini Jumlah Kuota Maba Setiap Prodi di UIN Alauddin
18 Februari 2019
Berikut ini Jalur Masuk UIN Alauddin Makassar T.A. 2019/2020
18 Februari 2019
Dosen Keperawatan UIN Alauddin Loloskan 23 Soal pada Try Out UKNI ke-XXX
02 Oktober 2024
Prof Abustani Kaji Kelompok Mutaqaddimah dan Mutaakhirin
26 Mei 2011