UIN Online - Hidup di dunia ini sangatlah kompleks. Meskipun sikapnya hanya sementara, namun kesengsaraan atau kebahagian hidup yang kekal di akhirat ditentukan oleh kehidupan dunia. Saking kompleksnya, dalam Al-Quran kata "Al-Hayatu" (hidup) disebutkan sebanyak 191 kali.Hal tersebut disampaikan Dekan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof Dr Mardan MAg ketika tampil sebagai muballig dalam kultum yang dilaksanakan setelah shalat dzuhur di Masjid Kampus II Samata Gowa, Kamis (11/08/2011) siang.Prof Mardan menambahkan bahwa dalam Al-Quran ada 3 makna dasar hidup yaitu : Rasa, Tahu dan Sadar, serta Gerak Dinamis. "Seorang dikatakan hidup menurut Al-Quran jika memiliki perasaan dalam hidup," ujarnya.Al-Hayatu (hidup) identik dengan Al-Hayaau (Malu). Hidup diidentikkan dengan rasa malu. "manusia dianggap hidup jika merasa malu untuk melakukan hal-hal yang dapat merusak agama dan bangsa,"Hal ini juga harus dicontoh para pemimpin, seorang dekan misalnya harus malu jika anak buahnya ke mesjid sedangkan ia tidak ke mesjid padahal tidak sibuk. Makna dasar hidup ini tidak diaplikasikan oleh para pemimpin bangsa kita sehingga bangsa ini semakin terpuruk.Sedangkan maksud dari gerak dinamis adalah orangnya visioner yang selalu melemparkan gagasan produktif. Allah menganggap seseorang itu hidup jika mampu memberikan manfaat terhadap orang yang ada di sekelilingnya.Di akhir ceramahnya, Prof Mardan berpesan kepada seluruh jamaah untuk memaknai hidup sesuai dengan ajaran Al-Quran, mudah-mudahan hal ini dapat mengangkat derajat kemuliaan di sisi Allah SWT. (*)