UIN Online - 17 Agustus 2011, kita akan merayakan hari kemerdekaan Negara Republik Indonesia, bersamaan dengan itu pula kita akan memperingati turunnya Al-Quran. Timbul pertanyaan, apa yang telah kita lakukan setelah meperoleh kemerdekaan, apakah kita tetap berpedoman pada ajaran Al-Quran.Hal tersebut disampaikan oleh Prof Dr Arifuddin Ahmad MAg saat membawakan kulutm setelah shalat dzuhur di Masjid Kampus II Samata Gowa, Univesitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Senin (15/08/2011).Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) ini mengungkapkan keprihatinan terhadap masyarakat Indonesia. Banyak yang menjauhi Allah Swt, malah lebih intens melakukan kampanye materi yang cenderung membuat masyarakat bersifat individualis, semua dinilai dengan materi yang ujung-ujungnya mengingkari Allah Swt.Lebih lanjut Prof Arifuddin Ahmad menegaskan bahwa kita belum bebas sepenuhnya, masih banyak musuh yang harus kita hadapi. Dan musuh tersebut sangatlah jelas yaitu orang yang segalanya dinilai dengan materi. Untuk menghadapi musuh tersebut, Al-Quran merupakan senjata yang sangat ampuh."Al-Quran itu bukan perkataan syaitan, bukan pula sebuah syair," ujarnya. Beliau berharap kepada seluruh jamaah untuk menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup karena dalam Al-Quran mencakup seluruh bidang keilmuan. Hal ini sejalan dengan cita-cita Rektor UIN Alauddin di mana kedepannya masing-masing mahasiswa menguasai ayat-ayat Al-Quran yang sesuai dengan jurusannya."mari kita wujudkan cita-cita rektor UIN Alauddin yang mana seluruh mahasiswa harus menguasai ayat-ayat Al-Quran yang sesuai dengan jurusannya masing-masing," ujarnya.Mengakhiri kultumnya, Prof Arifuddin Ahmad mengajak ratusan jamaah untuk menjadikan ramadhan sebagai momentum muhasabah, apakah kita betul-betul telah merebut kemerdekaan yang sesuai dengan ajaran Al-Quran. (*)
