Gambar PLN Ajak Sivitas Akademik UIN Hemat Listrik

PLN Ajak Sivitas Akademik UIN Hemat Listrik

UIN Online - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara (Sultan Batara) melakukan sosialisasi hemat listrik di Kampus UIN II Alauddin, Samata, Gowa, Jumat (10/12/2010).

PLN yang diwakili Manager PLN Cabang Makassar, Yuyun Mimbar Saputra memaparkan bahwa PLN hanya merupakan penyalur listrik kepada para konsumen. Karena itu, mereka ingin memperbaiki paradigma berpikir para konsumen listrik yang selama ini beranggapan bahwa PLN sangat senang dan sengaja melakukan pemadaman.

"PLN itu hanya penyalur listrik. Karena itu, tidak pernah berharap listrik padam. Sebenarnya pihak PLN yang merugi jika listrik padam atau pun pendistribusian listrik tidak sampai pada para pelanggan," kata Yuyun.

Yuyun menjelaskan, PLN hanya bertugas mendistribusikan listrik yang telah diproduksi pembangkit listrik (air, uap, atau gas) kepada para pelanggannya. Karena itu, jika terjadi sesuatu seperti kerusakan jaringan atau cuaca buruk yang mengakibatkan listrik tidak bisa dinikmati pelanggan, maka tak semestinya konsumen menyalahkan PLN.

"Jika tidak ada listrik yang diproduksi pembangkt listrik, tentu kondisi seperti ini sangat merugikan PLN. Sebab listrik yang telah dibeli tidak dapat dijual kepada konsumen," jelasnya.

Selain mensosialisasikan penyebab pemadaman, juga menghimbau para konsumen untuk senentiasa berhemat listrik karena ketersediaan listrik sangat terbatas.

Ketersediaan listrik, ujar Yuyun juga sangat terbatas. Saat kondisi normal, seperti saat musim hujan dan tidak ada gangguan, PLTA mampu menyuplai listrik dengan cukup, namun ketika kondisi krisis (musim kemarau ataupun pembangkit listrik ada yang rusak) pembangkit tidak bisa memberikan suplai listrik yang cukup.

"Jadi pada saat PLTA atau PLTU tidak memiliki suplai yang cukup, maka PLT tidak bisa memenuhi permintaan pelanggan. Yang ujungnya PLN kena getahnya karena tuntutan pelanggan tadi," tambahnya. (*)
Previous Post AI Gunakan Gedung Perpustaakan UIN Makassar Cetak Uang Palsu Sejak September 2024, Bukan 2010
Next Post Rektor dan Pimpinan Bidang Kemahasiswaan UIN Alauddin Lakukan Rapat Koordinasi dengan LPP-LK