Start typing & press "Enter" or "ESC" to close
Indonesian
English
العربية
Home
Profil
Pimpinan UIN
Sejarah UIN
Lambang
Visi Misi & Tujuan
Struktur Organisasi
Quality Assurance
Kerjasama Kemitraan
Dasar Hukum Pengelolaan
Pedoman dan Panduan Pengelolaan
Fakultas
Syariah & Hukum
Ekonomi & Bisnis Islam
Tarbiyah & Keguruan
Ushuluddin & Filsafat
Dakwah & Komunikasi
Adab & Humaniora
Sains & Teknologi
Kedokteran & Ilmu Kesehatan
Program Pascasarjana
Lembaga
LEMBAGA
Penjaminan Mutu
Penelitian & Pengabdian Masyarakat
UPT
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
Perpustakaan
Pusat Bahasa
PUSAT
Pusat Studi Gender dan Anak
Pusat Pengembangan Bisnis
Satuan Pengawas Internal (SPI)
International Office (IO)
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Biro
Biro AUPK
Keuangan
Kepegawaian
Perencanaan
Umum
Biro AAKK
Akademik
Kemahasiswaan
Kerjasama
Sistem Informasi
Portal Mahasiswa Dan Dosen
Portal Alumni Dan Karir
Portal Kepegawaian/SDM
E-Kinerja
Kuliah Kerja Nyata
SOP
KIP
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Rumah Jurnal
Repository
Ebook
OPAC
Sistem Pengecekan Ijazah dan Transkrip
Registrasi Mahasiswa Baru
Pustipad Helpdesk
UKT Covid
Ujian Masuk Mandiri
Monev Perkuliahan Daring
Tracer Study
Sister
Kuliah di UIN
Penerimaan Mahasiswa Baru
Unit Kegiatan Mahasiswa
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Agenda
Change Languange
English
العربية
Memilih Dekan Baru Ushuluddin dengan Jalan Mufakat
16 Desember 2010
Administrator
Facebook
Twitter
Linkedin
WA
TUDANG Sipulung
, merupakan tradisi masyarakat Bugis Makassar yang akhir-akhir ini sudah mulai luntur keberadaannya. Sekarang ini, jarang sekali kita dapati acara rembug bersama dilakukan, apalagi kemudian untuk memilih seorang pemimpin tertinggi.
Namun tidak demikian halnya dengan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Fakultas tertua dimiliki kampus yang dulunya bernama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin ini, rupanya masih meyakini bahwa tudang sipulung adalah jalan terbaik dalam berdemokrasi.
Setidaknya itulah yang dilakukan FUF UIN Alauddin yang baru saja menyelesaikan pesta demokrasi untuk memilih dekan baru periode 2011-2014. Ya, dalam pemilihan di ruang rapat senat lantai dua gedung Fakultas Ushuluddin, Kampus II UIN, Kamis (16/12), terpilihlah Dekan FUF UIN Alauddin yang baru dari proses musyawarah dan mufakat.
Prof Dr H Arifuddin Ahmad MAg, guru besar di bidang Ilmu Hadits, terpilih sebagai dekan dari mufakat semua Anggota Senat FUF UIN. Prof Arifuddin dipilih di antara dua kandidat lainnya Prof Dr H Muhammad Ramli Msi dan Dr Abdullah Abd Talib MAg.
"Semuanya berjalan lancar dan Prof Arifuddin dipilih secara bersama-sama oleh anggota senat fakultas sebagai dekan baru. Inilah fakultas ushuluddin yang semuanya seperti keluarga. Pemilihan dilakukan dengan perundingan tanpa harus melalui proses voting (pemilihan suara)," kata dekan FUF, Prof Dr H Musaffir Pababbari M Si, yang juga ketua senat fakultas.
Sudah Jadi Tradisi
Lebih lanjut, Prof Musafir yang akan segera mengakhiri masa jabatannya, menjelaskan kalau proses pemilihan dengan jalan musyawarah-mufakat ini merupakan tradisi di fakultas ushuluddin.
Bahkan ini sudah turun temurun dilakukan. Pemilihan dekan baru FUF ini pun berlangsung lancar. "Hal ini sudah menjadi tradis turun temurun di ushuluddin. Karena kita ini dalam satu fakultas adalah keluarga. Kita memilih jalan terbaik dalam pemilihan dekan dengan jalan musyawarah," lanjut Musaffir. Pemilihan dengan mufakat ini dengan sendirinya menghapus peluang bakal lahirnya kubu-kubu di fakultas.
Dekan terpilih, Prof Arifuddin pun menyatakan berterima kasih kepada semua anggota senat setelah terpilih. Dan ia pun sangat senang dengan proses pemilihan. Bahkan ia berjanji akan terus menghidupkan proses pemilihan serupa.
"Kedepan saya ingin agar fakultas ushuluddin terus menghidupkan nuansa kekeluargaan seperti ini. Ini saya rasakan seperti jaman dahulu ketika siapa saja yang pernah berada di fakultas ini merasa seperti memiliki keluarga. Cara pemilihan ini saya pikir bisa menghargai dan menampung semua aspirasi tanpa menimbulkan kebencian," kata Prof Arifuddin seusai pemilihan.
Sebagai dekan baru, guru besar bidang managemen dan administrasi publik ini juga ingin belajar banyak dari Prof Musaffir. Dari sudut pandangnya, selama memimpim ushuluddin Prof Musafir, banyak melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
"Dia (Prof Musafir) telah berhasil melakukan konsolidasi kepemimpinan yang sangat baik, juga telah banyak berbuat untuk kemajuan fakultas ini. Apalagi beliau berhasil meningkatkan anggaran fakultas ushuluddin," kata dekan terpilih yang sudah profesor meski masih menginjak umur 36 tahun ini.
Akomodasi Kandidat Lain
Dalam setiap pertandingan, pasti akan ada yang menang dan ada kalah. Hal ini pun terjadi saat pemilihan dekan FUF yang berlangsung Kamis (16/12). Walau begitu, dekan terpilih Prof Arifuddin yang terpilih dari mufakat bersama berjanji akan mengakomodasi kandidat lainnya.
"Saya akan tetap bersinergi dengan mereka. Apalagi kita telah berkomitmen bersama dan mereka dengan kemampuan khususnya diharapkan bisa bekerja dan membuat fakultas ini lebih maju dan lebih baik lagi ke depan," kata Arifuddin.
Ada beberapa bidang, kata Arifuddin, yang akan dimaksimalkan. Seperti bidang penelitian yang akan dikerjasamakan dengan lembaga penelitian dan pengembangan (litbang). Ini dimaksudkan untuk memberi ruang penelitian bagi dosen dan mahasiswa ushuluddin. (uin online/hambali)
Please enable JavaScript to view the
comments powered by Disqus.
Previous Post
AI Gunakan Gedung Perpustaakan UIN Makassar Cetak Uang Palsu Sejak September 2024, Bukan 2010
Next Post
Rektor dan Pimpinan Bidang Kemahasiswaan UIN Alauddin Lakukan Rapat Koordinasi dengan LPP-LK
Berita Terbaru
Berita Populer
Dharma Wanita UIN Alauddin Makassar Berbagi Kasih dalam rangka HUT Dharma Wanita dan Hari Ibu
23 Desember 2024
AI Gunakan Gedung Perpustaakan UIN Makassar Cetak Uang Palsu Sejak September 2024, Bukan 2010
23 Desember 2024
Riset Peternakan Sapi di Bulukumba, WR III UIN Alauddin Makassar dan Tim Dapat Dana Hibah Rp 5 M
20 Desember 2024
Dua Tim Dosen UIN Alauddin Makassar Lolos Pendanaan Riset, Dapat Rp10 M
20 Desember 2024
Skandal Uang Palsu: Rektor UIN Alauddin Pecat Dua Pegawai dengan Tidak Hormat
20 Desember 2024
3 Makna Dasar Hidup Dalam Al-Quran
11 Agustus 2011
Tahun Akademik 2019/2020, Ini Jumlah Kuota Maba Setiap Prodi di UIN Alauddin
18 Februari 2019
Berikut ini Jalur Masuk UIN Alauddin Makassar T.A. 2019/2020
18 Februari 2019
Dosen Keperawatan UIN Alauddin Loloskan 23 Soal pada Try Out UKNI ke-XXX
02 Oktober 2024
Prof Abustani Kaji Kelompok Mutaqaddimah dan Mutaakhirin
26 Mei 2011