Gambar KSR UIN Adakan Workshop dan Simulasi Bencana

KSR UIN Adakan Workshop dan Simulasi Bencana

UIN Online - Korps Suka Rela (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI) Unit 107 UIN Alauddin Makassar mengadakan workshop dan simulasi bencana di gedung rektorat lantai 4, Rabu (01/06/2011). Workshop ini diikuti 113 peserta dari berbagai KSR universitas se-Kota Makassar.

Menurut penanggung jawab kegiatan, Normansyah, ada tiga pemateri yang dihadirkan saat workshop. Ketiga pemateri tersebut antara lain perwakilan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ober W, dari PMI Tata, dan perwakilan Rektor UIN Alauddin A Hakkar Jaya SAg MAg. Acara dibuka langsung oleh PD III Sain dan Teknologi UIN Alauddin, Drs Wahyuddin Naro MHum mewakili rektor.

Menurut perwakilan PMI, Tata,  jenis bencana yang terjadi di Indonesia saat ini ada 11 seperti angin kencang, gempa, tsunami, gunung meletus, konflik, kekeringan, kecelakaan, tanah lonsor, banjir, dan wabah penyakit. "Disinilah pelayanan PB PMI harus berkualitas, cepat, tepat, dan terkoordinasi," ujarnya saat memberikan materi.

Sementara menurut Panglima Tagana (PB) UIN Alauddin Makassar, A Hakkar Jaya SAg MPd, prinsip-prinsip PB, cepat dan tepat, prioritas, koordinasi dan keterpaduan, berdaya guna dan berhasil guna, transparansi dan akuntabilitas, kemitraan, pemberdayaan, nondiskriminatif dan nonproletisi.

Kegiatan pelatihan ini dibagi atas dua bentuk aktivitas yang didesain seperti dalam bentuk terjadi gempa di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UIN Alauddin.

"Setelah workshop, kita lanjutkan dengan simulasi bencana. Pesarta digiring seolah-olah di PKM terjadi bencana. Kita berharap dengan adanya ini, kita bisa mengenalkan bagi teman-teman mahasiswa tahu bagaimana menangani bencana," ujar Norman.

Salah seorang Pembina Taknis KSR PMI UIN, Suherman S S Ag, seorang relawan harus memiliki keterampilan dalam menanggulangi bencana karena kita bertindak sesuai dengan prosedur da teknik-tekniknya sendiri.

"Saya rasa kegiatan seperti ini perlu diadakan secara rutin untuk memperkenalkan teknik-teknik penanggulangan bencana," ujar Suherman setelah simulasi bencana selesai. (*)

Previous Post Dekatkan Mahasiswa dengan Dunia Kerja, Prodi HI FUF Gelar Pelatihan Bimbingan Karier
Next Post Sidang Promosi Doktor Muhammad Mirwan, Kaji Aktualisasi Dakwah Wasathiyah MUI