Gambar Prodi Ilmu Politik Gelar Kuliah Tamu, Bahas Dinamika Politik Iran Pasca Perang dengan Israel

Prodi Ilmu Politik Gelar Kuliah Tamu, Bahas Dinamika Politik Iran Pasca Perang dengan Israel

UIN Alauddin Online – Program Studi (Prodi) Ilmu Politik Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar menggelar kuliah tamu istimewa dengan menghadirkan Guru Besar asal Iran, Prof. Dr. Muhammad Sharifani, seorang akademisi dan peneliti ternama dalam bidang politik Timur Tengah.


Acara yang mengangkat tema Iran Pasca Perang dengan Israel ini berlangsung di Ruang Lecture Theater Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Rabu 30 Juli 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 100 peserta, yang terdiri atas dosen dan mahasiswa lintas jurusan.


Kuliah tamu ini menjadi momentum intelektual yang dinantikan, mengingat tema yang diangkat sangat aktual dan menggugah diskusi kritis. 


Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Prof. Dr. Muhaimin, M.Th.I, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi mendalam terhadap kegiatan ini. 


Ia menyebut bahwa kehadiran langsung seorang pakar dari Iran adalah kehormatan dan kesempatan langka bagi sivitas akademika UIN Alauddin.


“Kegiatan ini sangat kami apresiasi karena bukan hanya mengangkat tema yang aktual dan strategis, tetapi juga menghadirkan narasumber otoritatif dari Iran. Ini memberikan wawasan baru bagi mahasiswa kita dalam memahami politik global dari sumber primer,” ujar Prof. Muhaimin.


Dalam paparannya, Prof. Dr. Muhammad Sharifani membeberkan analisis mendalam mengenai kondisi Iran pasca konflik bersenjata dengan Israel. 


Ia menyatakan bahwa perang tersebut justru memperkuat kohesi nasional Iran dan memperteguh kepercayaan rakyat terhadap kepemimpinan negara mereka.


“Perang ini bukan melemahkan kami, tetapi justru menyatukan bangsa. Iran menjadi lebih solid dan bangga karena memiliki pemimpin yang kuat dan dihormati rakyatnya,” tegas Prof. Sharifani di hadapan peserta.


Lebih lanjut, Sharifani juga menekankan bahwa kepemimpinan karismatik dan legitimasi moral menjadi salah satu kunci ketahanan Iran dalam menghadapi tekanan politik dan militer dari luar negeri. 


Ia juga menyinggung pentingnya strategic diplomacy dan internal unity sebagai faktor yang membuat Iran mampu bertahan dan bahkan memperkuat posisinya di kawasan Timur Tengah.


Tak hanya menyampaikan materi, kehadiran Prof. Sharifani di kampus peradaban ini juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan kerja sama internasional. 


Dalam kesempatan yang sama, dilakukan pula penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara UIN Alauddin Makassar dan institusi tempat Prof. Sharifani bernaung.


Kegiatan ini diharapkan dapat membuka pintu kolaborasi riset dan pertukaran akademik antara kedua lembaga, serta memperluas jejaring internasional kampus Islam ini.


Dengan kegiatan ini, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat semakin mempertegas komitmennya dalam membangun ruang akademik yang terbuka terhadap perkembangan global dan isu-isu geopolitik yang relevan dengan kajian keislaman dan kemanusiaan.


Previous Post Mahasiswa Akuntansi UIN Alauddin Makassar Raih Prestasi di TEMILNAS UI
Next Post Mahasiswa Akuntansi UINAM Raih Juara di Temu Ilmiah Regional XIII FoSSEI Unhas