Gambar Alangkah Canggihnya Perpustakaan UIN, Bisa Setor Buku 24 jam

Alangkah Canggihnya Perpustakaan UIN, Bisa Setor Buku 24 jam

UIN Online – Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini, tak bisa ditolak keberadaannya. Sejalan dengan ini, Kampus II Universitas Islam Negeri Alauddin (UIN) Alauddin Makassar terus menyesuaikan diri. Di antaranya dengan melengkapi semua fasilitas perkuliahan dengan teknologi terbaru.

Dan salah satu fasilitas bagi mahasiswa di kampus hijau yang saat ini tengah mengarah ke dunia digital adalah Perpustakaan UIN Alauddin. Perpustakaan yang baru saja hijrah dari kampus I ke kampus II di Samata, Gowa ini, baru saja melengkapi diri dengan teknologi terkini sebagai jawaban atas tantangan era dunia digital.

Lantas seperti apa Perpustakaan UIN sekarang? Kini UIN memiliki perpustakaan multimedia, meski belum diresmikan penggunaannya. Artinya, semua perangkat sudah mengadopsi teknologi terkini dengan fasilitas standar nasional. Mau tahu salah satu keistimewaannya? Perpustakaan bisa buka 24 jam khusus untuk pelayanan pengembalian buku.

"Pokoknya perpustakaan telah memiliki alat yang sangat canggih. Meski tidak ada pengawasnya, ada mesin yang bisa melayani pengembalian buku oleh mahasiswa 24 jam tanpa henti. Artinya, adik-adik mahasiswa bisa mengembalikan buku kapan pun mereka mau. Meski penjaga atau pegawai perpustakaan sudah tidak ada," kata Idham, salah seorang staf bagian pelayanan.

Mesin ini memang terbilang baru, bahkan kata Idham, mungkin di Makassar atau di kawasan Indonesia timur belum ada samanya. Karena itu, UIN Alauddin bakal memiliki salah satu perpustakaan dengan teknologi tercanggih di Indonesia Timur. Dan mahasiswa tak perlu berdesak-desakan jika ingin mengembalikan buku pagi atau siang hari.

"Saya pun sangat takjub melihat alat yang di pasang di luar gedung perpustakaan yang bisa melayani pengembalian buku selama 24 jam di UIN. Ini benar-benar teknologi yang masih jarang menggunakannya. Dengan adanya mesin itu, tentu bakal sangat memudahkan pelayanan pengembalian buku,” lanjut Idham.

Cukup Dimasukkan
Lantas bagaimana cara kerja mesin tersebut? Teknologi yang dipakai mesin ini seperti halnya mesin automatic teller machine atau anjungan tunai mandiri (ATM) bank-bank yang sering kita jumpai. Hanya saja, pelayanan ini diubah dari bentuk uang ke bentuk buku.

Jadi peminjam buku yang ingin mengembalikan buku di perpustakaan cukup memasukkan buku ke box mesin tersebut. Lalu mesin akan menscanning atau memindai buku tersebut dari kode digitalnya. Kemudian buku akan disimpan oleh mesin tersebut dan setelah selesai proses pengembalian, mesin akan mengeluarkan secarik kertas sebagai bukti pengembalian buku.

"Kecanggihan alat ini bakal mengganti peran manusia. Jadi kalau biasanya ada pegawai dibagian pelayanan pengembalian perpustakaan UIN, maka dengan mesin ini bakal menjadi semakin mudah. Apalagi dengan pengembalian buku kapan saja bagi member perpustakaan yang meminjam buku," kata kepala Perpustakaan UIN, Irfan Muliadi MA, Senin (6/12/2010).

Wah, dengan hadirnya teknologi canggih di Perpustakaan ini, maka tidak salah lagi jika cita-cita UIN Alauddin ke depan adalah menuju  world class university atau universitas kelas dunia. Jika semakin banyak teknologi berperan, plus hadirrnya komponen-komponen pendukung lainnya, maka peran manusia bakal cukup sebagai pengendali saja. (hambali)
Previous Post Andi Muhammad Syafar, Dosen UINAM Tekankan Pentingnya Literasi IT Berbasis Medsos di Tengah Gempuran
Next Post Kenalkan Perpustakaan ke Maba, Dr. Andi Ibrahim Tegaskan Gerbang Sukses Akademik Mahasiswa