Gambar WD lll FAH Hadiri Pentas Pengukuhan Komunitas Seni Adab di Benteng Somba Opu

WD lll FAH Hadiri Pentas Pengukuhan Komunitas Seni Adab di Benteng Somba Opu

UIN Alauddin Online - Wakil Dekan lll bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Dr Nurkhalis A Ghaffar hadiri pentas Pengukuhan di Panggung Terbuka Komunitas Seni dan Sastra (KisSA) FAH,di Benteng Somba Opu.

Kegiatan yang dimulai pukul 21.00 WITA ini dihadiri oleh berbagai elemen organisasi mahasiswa, seperti Sema, Dema, HMJ, dan para pekerja seni se-Kota Makassar, serta mantan pengurus KisSA.

Dr Nurkhalis memberikan apresiasi atas kreatifitas KisSA, tema Zeitgeist ini menggambarkan dengan baik bagaimana seni merespons perkembangan zaman. Namun, sebagai lembaga seni di bawah pembinaan kampus PTKIN, KisSA diharapkan tetap mempertahankan nilai-nilai Islami sebagai identitasnya.

"Nilai tersebut harus menjadi distingsi yang membedakan KisSA dengan organisasi seni lainnya," ucapnya.

Ia menekankan bahwa perkembangan teknologi, seperti AI menantang eksistensi karya seni tradisional. “AI dapat menciptakan karya seni yang menandingi seniman manusia, meskipun teknologi ini tidak memiliki jiwa seni, namun mampu menghasilkan karya yang menimbulkan kesan estetik.

Dirinya menyampaikan kabar bahwa KisSA akan diusulkan menjadi salah satu Lembaga Kemahasiswaan Intra (LK) di tingkat FAH, sehingga setara dengan organisasi mahasiswa seperti Dema, Sema, dan HMJ. 

"Usulan ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi kendala pendanaan yang selama ini dihadapi KisSA, dengan harapan organisasi tersebut bisa lebih aktif dan produktif dalam berkarya," katanya.

Ketua KisSA, Abdullah Lail menjelaskan bahwa tema kegiatan kali ini adalah "Zeitgeist", yang mengangkat semangat zaman yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. 

“Kami menampilkan beragam seni seperti seni maya, gesture, lensa, dawai, dan frame sebagai bentuk refleksi atas era digital ini, yang membawa dampak positif sekaligus tantangan bagi seni dan budaya,” ujarnya.

Ia mengatakan acara pengukuhan ini menjadi ajang penting bagi KisSA untuk menunjukkan eksistensinya sebagai komunitas seni yang inovatif.

"Sekaligus meneguhkan posisinya dalam menghadapi tantangan zaman dan perkembangan teknologi di masa mendatang," tegasnya.

Previous Post Diskusi Publik Soft Opening Kopi Kolektiv Bahas Demokrasi Kampus dan Koperasi Alternatif
Next Post Prestasi Internasional: Dosen Biologi UIN Alauddin Makassar memenangkan kompetisi riset di Inggris