UIN Alauddin Online - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al-Jami UIN Alauddin menggelar kajian dengan membahas Moderasi Beragama bertajuk "Paradigma Ummat Wasatiyah di Tengah Gerakan Dakwah Kontemporer" melalui Zoom Meeting pada Kamis, 16 September 2021.
Kajian ini merupakan pertemuan yang kedua kalinya setelah sebelumnya menghadirkan pembicara dari agama lain. Hal itu sebagai upaya mendengarkan perspektif dari berbagai agama.
Kegiatan ini menghadirkan Syahru Ramadan S Ag M Ag sebagai narasumber pada kajian kali ini. Dalam penyampaiannya, ia mengatakan bahwa Moderasi Beragama merupakan suatu jalan tengah di antara dua jalan, yakni Radikal dan Liberal.
"Sedangkan umat Wasatiyah sendiri memposisikan diri di tengah-tengah antara radikal dan liberal, atau akrab dengan sebutan moderat," kata Syahru Ramadan menjelaskan, Kamis (16/9/2021) malam.
Menjadi umat yang moderat imbuh dia, berarti harus menghargai keyakinan orang lain, tidak boleh mudah menyalahkan. Kita harus hidup berdampingan, walaupun dalam keadaan berbeda keyakinan.
Ketua LDK Al-Jami, Rahmatullah Syabir mengatakan, Kajian Moderasi Beragama ini merupakan program kerja yang menjadi proritas lembaganya di 2021 dengan tujuan untuk menanamkan paham moderasi kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama di UIN Alauddin.
"Program kerja ini juga merupakan upaya untuk melaksanakan salah satu pancacita Rektor Prof Hamdan Juhannis, yakni Moderasi Beragama yang Mengakar," katanya.
Kajian ini ujar dia, akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana implementasi dari Moderasi Beragama sendiri, yaitu dengan mendengarkan perspektif dari berbagai agama.
"Kajian sebelumnya telah mendatangkan pemateri dari non-muslim, dalam hal ini umat Kristiani. Begitupun kajian selanjutnya, akan mendatangkan dari agama yang lain. Agar keberagaman pada negeri kita, betul-betul bisa kita pahami dan rasakan," paparnya.