UIN Alauddin Online - Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mengadakan wawancara khusus bagi 12 mahasiswa pindahan penyintas konflik Sudan.
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya memastikan para calon mahasiswa UIN Alauddin Makassar tidak terafiliasi dengan paham radikalisme.
Calon mahasiswa pindahan tersebut berasal dari International University of Africa, sebuah universitas ternama di Khartoum Sudan.
Sebelum melakukan wawancara, calon mahasiswa pindahan disambut Kepala Biro AAKK, Dr. Kaswad Sartono, M.Ag di ruang rapat lantai I, Gedung Rektorat Kampus II UIN. Jumat (4/8/2023).
"Proses screening ini untuk memastikan mereka tidak memiliki afiliasi dengan kelompok radikal atau bertentangan dengan ideologi Pancasila," kata Kaswad Sartono.
Kaswad juga menuturkan, tes wawancara tersebut merupakan tindak lanjut dari surat resmi yang diterima dari Gubernur Sulawesi Selatan.
"Ini permintaan dari Gubernur yang memohon agar UIN Alauddin dapat menerima mahasiswa penyintas konflik dari Sudan untuk melanjutkan pendidikan," bebernya.
Terakhir, Kaswad menyampaikan, bagi Mahasiswa yang nantinya diterima membayar UKT secara mandiri kecuali ada bantuan dari Gubernur Sulawesu Selatan.
Dia juga meminta para calon Mahasiwa pindahan harus memenuhi persyaratan administratif seperti surat keterangan aktif kuliah dari universitas asal.
Selain itu, lanjutnya transkrip nilai, dan surat pindah dari kampus asal serta surat keterangan tidak mencantumkan riwayat berafiliasi dengan kelompok radikal atau Terorisme.