Gambar UIN Alauddin Kukuhkan Tiga Guru Besar, Teguhkan Komitmen Akademik dan Keilmuan

UIN Alauddin Kukuhkan Tiga Guru Besar, Teguhkan Komitmen Akademik dan Keilmuan

UIN Alauddin Online - Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar kembali meneguhkan komitmennya dalam penguatan tradisi akademik dengan menggelar Sidang Senat Terbuka Luar Biasa untuk pengukuhan tiga guru besar. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Auditorium Kampus II Samata, pada Rabu 19 November 2025.

Ketiga guru besar yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Muh. Ilham, M.Pd (Bidang Sejarah Kebudayaan Islam); Prof. Dr. Darsul Puyu, M.Ag. (Bidang Living Sunnah); dan Prof. Dr. Tasbih, M.Ag. (Bidang Ma’anil Hadis).

Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Dr. Muh. Ilham menekankan pentingnya pelestarian nilai-nilai budaya lokal di tengah derasnya arus globalisasi. Ia mengingatkan bahwa budaya asing yang semakin digemari generasi muda dapat mengancam keberlanjutan budaya lokal.

“Inilah tantangan terbesar budaya lokal di era global. Ketika gelombang globalisasi menghantam wilayah Indonesia, kekuatannya mampu meruntuhkan dan melemahkan nilai-nilai budaya lokal,” ujarnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Darsul Puyu mengulas relevansi praktik sunnah Nabi dalam kehidupan sosial-ekonomi masa kini. Ia menegaskan bahwa hadis tidak hanya dipahami sebagai teks, tetapi juga harus dihidupkan melalui tradisi, perilaku, dan amalan masyarakat.

“Contohnya, seseorang di era modern bersedekah melalui aplikasi digital. Nabi memang tidak pernah memberi contoh bersedekah secara digital, tetapi nilai hadis tetap dihidupkan dalam bentuk kontemporer,” jelasnya.

Pada kesempatan lain, Prof. Dr. Tasbih menyoroti fenomena penyebaran hadis di era digital. Ia mengingatkan bahwa media sosial kerap menampilkan potongan hadis tanpa konteks, sehingga berpotensi menimbulkan penafsiran yang kurang tepat.

“Satu sisi, ini menunjukkan semakin populernya ajaran Nabi di ruang publik. Namun di sisi lain, ada risiko penyalahgunaan teks secara parsial,” paparnya.

Mengakhiri rangkaian acara, Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D., menyampaikan apresiasi dan refleksi atas orasi para guru besar. Ia menegaskan bahwa pengukuhan ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum penguatan nilai, moral, dan peran intelektual kampus.

Dengan bertambahnya tiga guru besar baru, UIN Alauddin Makassar semakin meneguhkan posisinya sebagai salah satu perguruan tinggi keislaman yang unggul dan berkomitmen membangun peradaban berbasis ilmu pengetahuan. Para profesor ini diharapkan menjadi suluh perubahan yang membawa pencerahan melalui keilmuan yang relevan dan berakhlak.

Penulis: Fina Efendi - Mahasiswa Volunteer Humas, Prodi Ilmu Komunikasi

Previous Post Guru Besar UIN Bedah Living Sunnah, Tekankan Pemahaman Maqashid al-Hadis
Next Post Prof. Dr. Tasbih Kukuhkan Pemahaman Hadis Era Digital sebagai Arah Baru Ilmu Ma’ani al-Hadis