UIN Online – Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggelar kuliah umum, di Ruang Rapat Lantai I Gedung Rektorat Kampus II Samata Gowa, Rabu (23/05/2012). Kuliah ini membahas Masa Depan Kajian Sejarah, Budaya, dan Perubahan Sosial di Sulsel, terutama tradisi I La Galigo. Kuliah umum dibuka langsung Pembantu Rektor I Bidang Akademik UIN Alauddin, Prof Dr H Ahmad M Sewang MA. Kegiatan ini diikuti oleh beberapa dekan, dosen, dan mahasiswa sejajaran UIN Alauddin.Sementara itu, Peneliti Belanda untuk naskah-naskah lontara, Sirtjo Koolhof tampil sebagai pemateri dalam kuliah umum ini. Sirtjo mengungkapkan bahwa naskah dan tradisi I La Galigo merupakan filosofi yang menjelaskan posisi manusia bugis di dalam sejarah dan bagaimana hubungannya dengan dunia.“Naskah I La Galigo menggambarkan bagaimana posisi manusia bugis dalam berhubungan dengan dunia, lingkungan, bangsa selain bugis, kedatangan belanda, dan kedatangan agama Islam,” Ujarnya.Sirtjo Koolhof menambahkan bahwa meskipun I La Galigo hanya merupakan sebuah cerita atau gosip/ mitos, tetapi I La Galigo telah mampu merepleksikan sejarah dan kebudayaan masyarakat bugis hingga menjadi modern.Sirtjo Koolhof juga berharap agar penelitian terkait hal ini terus dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap kesinambungan historis dan kebudayaan manusia bugis dalam rangka menata masa depannya. (*)