Gambar Tiga Pesan Rektor Terhadap Wisudawan dan Wisudawati

Tiga Pesan Rektor Terhadap Wisudawan dan Wisudawati

UIN Online - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof Dr Qadir Gassing HT MS menekankan tiga pesan terhadap wisudawan dan wisudawati. Pesan ini disampaikan dalam wisuda ke 59 Periode April 2011 di gedung Auditorium kampus II Samata Gowa, Kamis (28/04/2011).

Pesan pertama rektor, “Wahai anak-anakku para wisudawan hari ini Anda dilahirkan kembali oleh Alamamater UIN setelah kelahiran pertama dari kelahiran ibumu. Laksana ibu susu, almamater ini telah memberi kalian air susu berupa ilmu dan keterampilan tertentu yang akan menjadi bekal dalam perjalanan anda memasuki alam baru, yaitu alam dan lingkungan social."

"Ingatlah, bahwa bekal yang anda peroleh dari almamater ini belum seberapa, baru dasar-dasar yang masih harus dikemabngkan dan diuji di tengah-tengah masyarakat. Oleh krena itu saya berpesan jangan pernah berhenti belajar."

"Masyarakat adalah laboratorium yang sangat kompleks yang tak pernah habis untuk dibaca (dipelajari). Dibutuhkan otot, otak, dan hati untuk mampu membaca dan menembus kompleksitas permasalahan,” kata Prof Qadir.

Pesan kedua, “Ke depan Anda akan menghadapi tantangan jauh lebih kompleks, dan karenanya anda harus mempersiapakan diri denagn ilmu dan ketemapilan lebih. Kurikulum berbasisi Komppetensi (KBK) yang Anda akrabi selama ini, antara lain dimaksudkan agar menguasai bidang studinya."

"Jadi Anda betul-betul menguasai bidang studi Anda. Selain KBK mulai tahun ini akan belajar MK Kewirausahaan baik MK wajib maupun MK pilihan. Ini dimaksudkan dalam menunggu mencari dan memperoleh pekerjaan sesuai dengan prodi Anda bisa berwirausaha dulu,” jelasnya.

Pesan ketiga Prof Qadir, “Hari ini kami kembalikan kepada putra-putri tercinta ke pangkuan ibu bapak. Dulu, kami terima ketika baru tamat dari SMA/MA dan setingkatnya. Hari ini kami kembalikan dalam keadaaan sudah sarjana."

"Karakter, alam pikiran, dan status sosialnya sudah berbeda, tapi sama sekali belum sempurna. Sarjana juga tidak berarti segala-galanya. Terimalah mereka apa adanya. Mereka masih butuh bimbingan, bantuan, dan perlindungan," bebernya. (*)
Previous Post Tim LDRH UIN Alauddin Juara 2 Kompetisi Essay Hukum Tingkat Nasional
Next Post Mahasiswa Keperawatan UIN Alauddin Makassar Raih Juara Kategori Video Ter-estetik