UIN Alauddin Online — Kiprah akademik dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar kembali mendapat pengakuan di tingkat nasional. Dr. Muh. Saleh, SKM., M.Kes., menjadi salah satu narasumber pada Webinar Nasional yang diselenggarakan Poltekkes Kementerian Kesehatan Palu dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61.
Webinar nasional bertema “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat” tersebut dilaksanakan secara daring pada Sabtu, 13 Desember 2025, dan diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Indonesia yang terdiri atas tenaga kesehatan, akademisi, mahasiswa, serta praktisi kesehatan masyarakat. Kegiatan ini menjadi ruang diskusi strategis dalam memperkuat pemahaman dan praktik kesehatan masyarakat, khususnya dalam upaya pencegahan penyakit sejak dini.
Pada sesi Materi 4, Dr. Muh. Saleh menyampaikan paparan berjudul “Kampung Bebas Jentik (KBJ) dan Inovasi Pengendalian Vektor dalam Upaya Mewujudkan Masa Depan Hebat”. Materi tersebut mengulas secara komprehensif tantangan penyakit berbasis vektor, terutama Demam Berdarah Dengue (DBD), yang hingga kini masih menjadi persoalan kesehatan masyarakat di Indonesia akibat belum terputusnya siklus vektor secara optimal.
Dalam pemaparannya, Dr. Muh. Saleh menegaskan bahwa Kampung Bebas Jentik (KBJ) merupakan program apresiasi dan penguatan, bukan program baru yang menggantikan upaya yang telah ada, seperti Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), peran juru pemantau jentik (jumantik), maupun gerakan 3M Plus. Program KBJ justru dirancang sebagai wadah integratif yang menyinergikan pemberdayaan masyarakat, surveilans jentik, manajemen lingkungan, serta kolaborasi lintas sektor dalam satu kerangka pengendalian vektor yang berkelanjutan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa berbagai pendekatan dan inovasi baru dalam pengendalian vektor, seperti pemanfaatan bakteri Wolbachia, penerapan Sterile Insect Technique (SIT), serta pengembangan ovitrap cerdas berbasis Internet of Things (IoT), merupakan opsi strategis yang dapat diadopsi dan diintegrasikan secara kontekstual ke dalam Program KBJ sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas masing-masing wilayah.
Pada kesempatan tersebut, Dr. Muh. Saleh juga memperkenalkan konsep “Bersahabat dengan Nyamuk” sebagai pendekatan terbaru dalam pengendalian vektor. Konsep ini menekankan pentingnya pemahaman terhadap perilaku biologis nyamuk sebagai dasar pengendalian populasi yang lebih cerdas dan efektif. Melalui pendekatan ini, pengendalian vektor tidak lagi semata-mata berorientasi pada pemusnahan, melainkan pada pengaturan perilaku nyamuk agar aktivitasnya dapat diarahkan ke media yang aman dan terkontrol.
Pendekatan “Bersahabat dengan Nyamuk” mendorong perubahan paradigma pengendalian vektor, dari pola reaktif menuju strategi preventif yang adaptif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan, serta selaras dengan prinsip kesehatan lingkungan dan ekologi.
Melalui pemaparan tersebut, Dr. Muh. Saleh menekankan bahwa keberhasilan pengendalian vektor sangat ditentukan oleh perilaku keluarga dan masyarakat, dukungan inovasi teknologi, serta komitmen pemerintah dan kolaborasi lintas sektor. Dengan penguatan Program KBJ dan pemanfaatan pendekatan inovatif, upaya mewujudkan generasi sehat dan masa depan yang hebat menjadi lebih realistis dan berkelanjutan.
Keikutsertaan dosen Prodi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar sebagai narasumber dalam webinar nasional ini sekaligus menegaskan kontribusi UIN Alauddin dalam pengembangan keilmuan dan praktik kesehatan masyarakat, khususnya di bidang kesehatan lingkungan dan pengendalian penyakit berbasis vektor.
Alat AksesVisi