Gambar Seminar Kebudayaan FAH UIN Alauddin Menemukenali Nilai Budaya Sulsel dalam Dimensi Religi

Seminar Kebudayaan FAH UIN Alauddin Menemukenali Nilai Budaya Sulsel dalam Dimensi Religi

UIN Alauddin Online - Civitas akademik Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) terkhusus pada Prodi Sejarah Peradaban Islam (SPI) UIN Alauddin melaksanakan acara Seminar Kebudayaan yang dilaksanakan di Lecture Theatre (LT) Fakultas pada Kamis, 13 April 2023.

Kegiatan Seminar Kebudayaan dimulai dari pembukaan, selanjutnya pemberian sambutan pertama dari Dr H Ajiep Padindang SE M M yang merupakan Anggota Dewan Pusat Perwakilan DPD/MPR RI.

Sementara untuk sambutan kedua sekaligus pembukaan kegiatan seminar dilakukan oleh Wakil Dekan II, Dr Firdaus, M Ag yang mewakili Dekan FAH.

Setelah agenda sambutan, kemudian dilanjutkan dengan acara Seminar Kebudayaan dengan mengangkat tema “Menemukenali Nilai Budaya Sulawesi Selatan dalam Dimensi Religi”.

Seminar ini menghadirkan tiga orang narasumber yaitu Prof Dr H Abd Rahim Yunus MA Dr A Ibrahim S Ag SS M Pd dan Dr Abu Haif M Hum. Selain itu, juga dihadiri oleh Tim LAPAKKS Yayasan Lontara dan Sulapa’ Eppa’. Adapun yang bertindak sebagai moderator yaitu Chaerul Mundzir, S Hum M Hum.

Narasumber pertama, Prof Dr H Abd Rahim Yunus MA dengan materi “Menggali Spirit Toleransi dan Kerjasama dalam Nilai Budaya Sulsel". Narasumber kedua, Dr A Ibrahim S Ag SS M Pd dengan materi “Memahami Nilai Budaya Sulsel berdasarkan UU NRI No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Budaya”.Narasumber ketiga, Dr Abu Haif M Hum dengan materi “Implementasi Nilai Budaya Lokal di Era Globalisasi”.

Kegiatan ini terselenggara atas kolaborasi Prodi SPI dengan Tim LAPPAKS dan Sulapa’ Eppa’. Hasil dari kegiatan Seminar Kebudayaan ini akan dibawa dalam Kongres Kebudayaan Nasional 2023 dan yang menjadi tuan rumah adalah Sulawesi Selatan.

Pesan Akhir Acara, Narasumber mengajak kepada seluruh peserta agar memulai upaya menemukan dan mengenali Nilai Budaya Lokal sehingga tumbuh semangat saling menghargai, saling menghormati, dan memperkuat toleransi, sebagaimana prinsip hidup orang Sulawesi “Malilu Sipakainge, Mali Siparappe, Rebba Sipatokkong”.

Previous Post Rektor UIN Alauddin Makassar Lepas Kontingen Tapak Suci ke Kejuaraan Dunia di Universitas Brawijaya
Next Post Ketua Prodi Magister Akuntansi Syariah Ajak Mahasiswa Industry Visit: Persiapan Masuk Dunia Kerja