UIN Alauddin Online – Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Alauddin Makassar menghadirkan tiga pakar dalam Seminar Nasional yang menjadi bagian dari rangkaian Biology Learning Fair (Bioleaf) Season 12. Acara hibrid dari Auditorium Kampus 2 pada Senin, 27 Oktober 2025 ini mengusung tema ‘Sains untuk kehidupan: analisis genom, biokonservasi, dan senyawa alam berbasis kearifan lokal’.
Ketua Jurusan Biologi, Dr. Masriani, S.Si., M.Si., dalam sambutannya menyatakan tema ini sangat relevan dengan tantangan zaman dan perkembangan ilmu biologi terkini. Menurutnya, biologi modern kini juga berfokus pada pemanfaatan hasil riset untuk mendukung keberlanjutan hidup, menghubungkan sains modern dengan kearifan lokal.
"Tema ini sangat relevan dengan perkembangan ilmu biologi modern di mana tidak hanya berfokus tentang mekanisme kehidupan berbasis molekuler, tetapi juga pemanfaatan hasil riset untuk mendukung keberlanjutan kehidupan manusia di lingkungan," jelas Dr. Masriani.
Untuk mengupas tuntas tema tersebut, tiga pemateri ahli dari berbagai institusi dihadirkan. Mereka adalah Dr. Yustinus Maladan, S.Si., M.Si. (Peneliti BRIN), Dr. Handi E.P. Leimena, S.Si. (Dosen Universitas Pattimura), dan Dr. Eka Sukmawati, M.Si. (Dosen UIN Alauddin).
"Untuk menjawab rasa penasaran kita tentang hal tersebut, akhirnya Jurusan Biologi menghadirkan tiga pemateri hebat dan inspiratif," ujar Dr. Masriani.
Seminar ini mengupas topik secara mendalam, di mana Dr. Yustinus Maladan memaparkan materi mengenai ‘Eksplorasi Genomik Mikroorganisme Patogen,’ dengan fokus pada bakteri penyebab pneumonia. Ia menjelaskan pentingnya memahami genom bakteri untuk mengatasi tantangan kesehatan seperti resistensi antibiotik.
"Untuk kesempatan ini mungkin saya akan banyak membahas tentang pneumonia, salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang kita kenal sebagai Streptococcus pneumoniae," jelas Dr. Yustinus dalam pemaparannya.
Sementara itu, Dr. Handi Leimena membahas upaya biokonservasi, khususnya spesies endemik di wilayah timur Indonesia. Di sisi lain, Dr. Eka Sukmawati, sebagai tuan rumah, mempresentasikan riset menarik tentang saintifikasi ‘bedda ketu’ (bedak ketan), sebuah kearifan lokal, sebagai senyawa alam yang berpotensi dikembangkan menjadi produk skincare.
Penyelenggaraan seminar ini mendapat apresiasi positif dari para peserta, baik yang hadir luring maupun daring. Salah satu peserta, Andi Awalia Nurazkia Pepa dari MAN 3 Kota Makassar, mengaku sangat terkesan dengan materi yang disajikan.
"Mengenai seminar, seminarnya juga sangat bagus dan sangat menarik perhatian karena topik yang dibahas itu sangat bermanfaat," ujarnya.
Andi Awalia juga menyampaikan harapannya untuk keberlanjutan acara Biolif di masa depan agar dapat menjangkau audiens yang lebih luas.
"Harapan kedepannya semoga lomba Bioleaf ini bisa lebih sukses dan lebih bagus lagi dan semoga bisa menjadi lomba tingkat nasional," tutupnya.
Penulis: Nurlatifah - Mahasiswa Magang Prodi KPI
Alat AksesVisi