Start typing & press "Enter" or "ESC" to close
Indonesian
English
العربية
Home
Profil
Pimpinan UIN
Sejarah UIN
Lambang
Visi Misi & Tujuan
Struktur Organisasi
Quality Assurance
Kerjasama Kemitraan
Dasar Hukum Pengelolaan
Pedoman dan Panduan Pengelolaan
Fakultas
Syariah & Hukum
Ekonomi & Bisnis Islam
Tarbiyah & Keguruan
Ushuluddin & Filsafat
Dakwah & Komunikasi
Adab & Humaniora
Sains & Teknologi
Kedokteran & Ilmu Kesehatan
Program Pascasarjana
Lembaga
LEMBAGA
Penjaminan Mutu
Penelitian & Pengabdian Masyarakat
UPT
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
Perpustakaan
Pusat Bahasa
PUSAT
Pusat Studi Gender dan Anak
Pusat Pengembangan Bisnis
Satuan Pengawas Internal (SPI)
International Office (IO)
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Biro
Biro AUPK
Keuangan
Kepegawaian
Perencanaan
Umum
Biro AAKK
Akademik
Kemahasiswaan
Kerjasama
Sistem Informasi
Portal Mahasiswa Dan Dosen
Portal Alumni Dan Karir
Portal Kepegawaian/SDM
E-Kinerja
Kuliah Kerja Nyata
SOP
KIP
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Rumah Jurnal
Repository
Ebook
OPAC
Sistem Pengecekan Ijazah dan Transkrip
Registrasi Mahasiswa Baru
Pustipad Helpdesk
UKT Covid
Ujian Masuk Mandiri
Monev Perkuliahan Daring
Tracer Study
Sister
Kuliah di UIN
Penerimaan Mahasiswa Baru
Unit Kegiatan Mahasiswa
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Agenda
Change Languange
English
العربية
Seminar Antarbangsa, Hasil Dari Kerjasama
10 Juni 2010
Muhammad Rapi
Facebook
Twitter
Linkedin
WA
UIN Online ? Rektor UIN Alauddin, Prof Dr Azhar Arsyad MA membuka secara resmi seminar antarbangsa yang digelar Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) di ruang rapat senat universitas, gedung rektorat lantai IV Kampus II UIN Alauddin, Samata, Gowa, Kamis (10/06/2010). Seminar ini diikuti sebanyak 171 orang peserta, berasal dari Malaysia dan Indonesia. Tercatat 60 orang peserta dari Malaysia dan 111 orang lainnya adalah dosen dari UIN Alauddin Makassar dan STAIN se-Sulawesi Selatan. Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Prof Dr Musafir Pababbari mengungkapkan, "seminar ini bertujuan untuk mengukuhkan hubungan akademik dan ilmiah antara ahli-ahli akademik di kedua negara." Selain itu, kata Musafir, juga dimaksudkan "untuk bertukar ide dan kepakaran dalam bidang agama dan pemikiran Islam kontemporer, baik yang berkembang di Indonesia maupun di Malaysia", paparnya. Ditambahkan pula, antara Indonesia dan Malaysia sebagai bangsa serumpun memiliki banyak kesamaan pandang. "Indonesia dan Malaysia mempunyai visi yang sama dalam mengembangkan pemikiran Islam dalam bidang akademik," kata guru besar dalam bidang sosiologi agama ini. Sementara itu, ketua delegasi Malaysia yang juga Dekan Fakulti Pengajian Islam, Universitas Kebangsaan Malaysia, Prof Dr Mohd Nasran Mohamad saat membawakan sambutan mengungkapkan seminar ini adalah realisasi kerjasama akademik antara UIN Alauddin dengan UKM, sebagaimana dalam kesepahaman yang telah disepakati antara kedua universitas. "Saya secara pribadi menghendaki kerjasama ini tidak terbatas antara FUF, malah ia boleh diperluas antara sesama jurusan yang ada di UIN Alauddin dengan jurusan yang ada di UKM," imbuh Mohd Nasran. Selepas kunjungan rektor UIN Alauddin, Prof Dr Azhar Arsyad MA ke UKM pada 11 Maret 2010 lalu, tampak hubungan antara kedua universitas serumpun semakin erat, terbukti dengan diselenggarakannya seminar antarbangsa di UIN Alauddin pada hari ini. "Justeru, seminar ini adalah kesinambungan penting dalam meneruskan kerjasama intelektual di antara UKM dan UINAlauddin Makassar dengan lebih mantap," ujar dekan Fakulti Pengkajian Islam UKM ini. Ditambahkan pula, jaringan hubungan intelektual serantau yang digarap melalui seminar ini adalah satu usaha yang sangat baik dalam mencetuskan ide-ide positif dalam membangun umat. Berharap seminar semacam ini tetap diteruskan dimasa-masa mendatang. "Seminar seperti ini dapat diteruskan pada masa akan datang untuk kebaikan ummah serta membina hubungan kerjasama serantau yang lebih erat," ungkap Mohd Nasran. Rektor UIN Alauddin, Prof Dr Azhar Arsyad MA ketika diminta memberikan sambutan, ia menyambut positif atas terselenggarannya seminar antarbangsa yang digagas fakultas ushuluddin dan filsafat ini. Rektor yang berhasil mengkonversi IAIN menjadi UIN ini mengungkapkan kesyukurannya. "Ini adalah salah satu hasil dari sebuah kerjasama yang gencar kita lakukan selama ini, semoga kerjasama dengan lembaga lain juga akan membuahkan hasil serupa," harapnya. Menurutnya, seminar ini sangat penting, dan merupakan upaya menjalin hubungan antara Indonesia dengan Malaysia secara akademik intelektual melalui kerjasama. "Bekerjasama, hendaknya sama-sama kerja sehingga mengasilkan buah dari kerjasama untuk kepentingan bersama," ungkapnya dihadapan peserta seminar.
Please enable JavaScript to view the
comments powered by Disqus.
Previous Post
Ketua LP2M UIN Alauddin Makassar Jadi Dewan Hakim di MTQ Nasional ke-30 di Samarinda
Next Post
Prodi Perbankan Syariah UIN Alauddin Hadapi Standar Internasional dengan Kurikulum OBE
Berita Terbaru
Berita Populer
Ketua LP2M UIN Alauddin Makassar Jadi Dewan Hakim di MTQ Nasional ke-30 di Samarinda
14 September 2024
Prodi Perbankan Syariah UIN Alauddin Hadapi Standar Internasional dengan Kurikulum OBE
13 September 2024
Prodi BSA Lakukan Pengabdian kepada Masyarakat di Sulbar
13 September 2024
Erwin Hafid, Musyahid Idrus dan Abd Rahman R Resmi Dikukuhkan Sebagai Professor UIN Alauddin Makassa
13 September 2024
UIN Alauddin Makassar Benchmarking Pengelolaan Rumah Sakit Pendidikan di Australia
13 September 2024
3 Makna Dasar Hidup Dalam Al-Quran
11 Agustus 2011
Tahun Akademik 2019/2020, Ini Jumlah Kuota Maba Setiap Prodi di UIN Alauddin
18 Februari 2019
Berikut ini Jalur Masuk UIN Alauddin Makassar T.A. 2019/2020
18 Februari 2019
Prof Abustani Kaji Kelompok Mutaqaddimah dan Mutaakhirin
26 Mei 2011
Berikut Kuota Jalur SPAN-PTKIN UIN Alauddin
27 April 2018