Gambar Ketua LP2M UIN Alauddin Makassar Jadi Dewan Hakim di MTQ Nasional ke-30 di Samarinda

Ketua LP2M UIN Alauddin Makassar Jadi Dewan Hakim di MTQ Nasional ke-30 di Samarinda

UIN Alauddin Online – Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Alauddin Makassar, Dr. Rosmini Amin, M.Th.I., terpilih sebagai salah satu dewan hakim dalam ajang Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional ke-30 Tahun 2024, yang diselenggarakan di Samarinda, Kalimantan Timur.

Dr. Rosmini, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Pusat Studi Gender dan Anak LP2M, kini didapuk menjadi dewan hakim pada majelis Karya Tulis Ilmiah Qur'an (KTIQ). 

Pengukuhannya sebagai dewan hakim nasional dilakukan langsung oleh Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, di Odah Etam, Kantor Gubernur Kalimantan Timur, pada Minggu (8/9/2024). 

Dalam kesempatan tersebut, ia dikukuhkan bersama 147 dewan hakim, 7 dewan pengawas dan 26 panitera dari berbagai daerah di Indonesia.

"Alhamdulillah, saya merasa bersyukur dan terhormat dapat dipercaya sebagai dewan hakim di MTQ Nasional. Ini adalah amanah yang harus saya jalankan dengan sebaik-baiknya," ujar Dr. Rosmini.


Ia menambahkan bahwa kepercayaan ini merupakan capaian penting dalam kariernya dan tanggung jawab besar dalam menjaga integritas dan kualitas penyelenggaraan MTQ.

Sementara itu, dalam sambutannya, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menekankan pentingnya transparansi dan profesionalisme dalam pelaksanaan MTQ. 

Menurutnya, kualitas MTQ sangat bergantung pada kinerja dewan hakim, yang dituntut untuk bekerja secara jujur, objektif, dan kredibel.

"Kualitas dan hasil penyelenggaraan MTQ sangat bergantung pada kinerja Dewan Hakim. Mereka harus menjalankan tugasnya dengan kredibel, jujur, dan profesional, serta mengesampingkan faktor subjektif seperti suku, kedaerahan, dan hubungan keluarga," tegas Yaqut yang akrab disapa Gus Men.

Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa dewan hakim nasional harus memahami dan mematuhi kode etik, serta memiliki kompetensi yang mumpuni. 

"Dewan hakim harus memiliki integritas, kepribadian yang tidak tercela, reputasi yang baik, serta pengalaman di level nasional," tutupnya.

MTQ Nasional ke-30 ini menjadi ajang yang mempertemukan para qari dan qariah terbaik dari seluruh Indonesia, serta melibatkan para pakar dan tokoh dalam bidang ilmu Al-Qur’an untuk memberikan penilaian yang adil dan obyektif.

Previous Post Mahasiswa Keperawatan UIN Alauddin Makassar Raih Juara Kategori Video Ter-estetik
Next Post FDK UIN Alauddin dan Kemenag Sulsel Bahas Kerjasama Pelatihan Sertifikasi Bimbingan Haji