Gambar UIN Alauddin Makassar Benchmarking Pengelolaan Rumah Sakit Pendidikan di Australia

UIN Alauddin Makassar Benchmarking Pengelolaan Rumah Sakit Pendidikan di Australia

UIN Alauddin Online – Tim eksplorasi kerjasama UIN Alauddin Makassar melakukan kunjungan benchmarking ke Australia untuk mempelajari pengelolaan Rumah Sakit Pendidikan. 

Salah satu rumah sakit yang dikunjungi adalah Canterbury Hospital, rumah sakit pendidikan yang berafiliasi dengan University of Sydney. 

Kunjungan ini merupakan bagian dari strategi pengembangan Rumah Sakit Pendidikan (RSP) UIN Alauddin Makassar yang sedang dalam tahap pembangunan.

Selain Canterbury Hospital, tim UIN Alauddin juga mengunjungi Royal Prince Alfred Hospital (RPA), rumah sakit terkemuka di Sydney yang berafiliasi dengan University of Sydney Medical School. 

Tujuan kunjungan ini adalah untuk memperluas wawasan terkait pengelolaan RSP dan menjajaki peluang kerjasama di bidang pendidikan dan layanan kesehatan.

Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Alauddin Makassar, Dr. dr. Dewi Setiawati, menyatakan rasa syukurnya atas kesempatan ini. 

"Kami sangat bersyukur bisa melihat langsung bagaimana Rumah Sakit Pendidikan di Australia beroperasi. Banyak pelajaran berharga yang bisa kami ambil, terutama dalam hal manajemen dan pelayanan," ungkapnya.

Dalam kunjungan ke Canterbury Hospital, Dr. dr Dewi Setiawati beserta tim berkesempatan mengikuti tur rumah sakit dan mempelajari berbagai aspek pengelolaan rumah sakit pendidikan.

Salah satu hal yang paling mengesankan baginya adalah rasio pasien dengan perawat yang sangat baik, yaitu 1:4, serta budaya kerja tim yang solid dan kesetaraan antarprofesi di rumah sakit.

Selain itu, tim UIN Alauddin juga diperkenalkan dengan berbagai fasilitas kesehatan, termasuk area khusus untuk ibu dan anak. Pengelolaan rumah sakit yang profesional dan kolaboratif menjadi salah satu poin penting yang diambil dari kunjungan ini.

Di Royal Prince Alfred Hospital (RPA), tim memperoleh gambaran yang lebih luas mengenai rumah sakit rujukan di Australia. 

Rumah sakit ini memiliki kapasitas 1.200 tempat tidur dan staf yang mencapai lebih dari 4.000 orang. RPA juga dikenal sebagai pusat penelitian terkemuka untuk penyakit seperti melanoma, kanker payudara, dan diabetes. 

Kunjungan ke kedua rumah sakit ini memberikan banyak wawasan baru bagi tim UIN Alauddin, khususnya dalam hal manajemen pelayanan, penelitian, dan pendidikan kesehatan. 

Dr. Dewi Setiawati berharap pengalaman ini dapat memberikan inspirasi dalam pengelolaan RSP UIN Alauddin ke depannya.

“Dengan benchmarking ini, kami optimis dapat mengadopsi beberapa konsep pengelolaan rumah sakit di Australia untuk diterapkan di UIN Alauddin Makassar,” puungkasnya.

Previous Post Mahasiswa Teknik Informatika UIN Alauddin Raih Prestasi, Dekatkan Visi Program Studi Unggul
Next Post UIN Alauddin Makassar Peringati Maulid Nabi Muhammad, Ada Lomba Hias Kaddo Minyak