Start typing & press "Enter" or "ESC" to close
Indonesian
English
العربية
Home
Profil
Pimpinan UIN
Sejarah UIN
Lambang
Visi Misi & Tujuan
Struktur Organisasi
Quality Assurance
Kerjasama Kemitraan
Dasar Hukum Pengelolaan
Pedoman dan Panduan Pengelolaan
Fakultas
Syariah & Hukum
Ekonomi & Bisnis Islam
Tarbiyah & Keguruan
Ushuluddin & Filsafat
Dakwah & Komunikasi
Adab & Humaniora
Sains & Teknologi
Kedokteran & Ilmu Kesehatan
Program Pascasarjana
Lembaga
LEMBAGA
Penjaminan Mutu
Penelitian & Pengabdian Masyarakat
UPT
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
Perpustakaan
Pusat Bahasa
PUSAT
Pusat Studi Gender dan Anak
Pusat Pengembangan Bisnis
Satuan Pengawas Internal (SPI)
International Office (IO)
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Biro
Biro AUPK
Keuangan
Kepegawaian
Perencanaan
Umum
Biro AAKK
Akademik
Kemahasiswaan
Kerjasama
Sistem Informasi
Portal Mahasiswa Dan Dosen
Portal Alumni Dan Karir
Portal Kepegawaian/SDM
E-Kinerja
Kuliah Kerja Nyata
SOP
KIP
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Rumah Jurnal
Repository
Ebook
OPAC
Sistem Pengecekan Ijazah dan Transkrip
Registrasi Mahasiswa Baru
Pustipad Helpdesk
UKT Covid
Ujian Masuk Mandiri
Monev Perkuliahan Daring
Tracer Study
Sister
Kuliah di UIN
Penerimaan Mahasiswa Baru
Unit Kegiatan Mahasiswa
Beasiswa Bidik Misi
Galeri
Change Languange
English
العربية
Selain Birokrat, Prof Rasdiyanah Juga Seorang Penyair
22 Juli 2010
.
Facebook
Twitter
Linkedin
WA
Tourist ke daerah operasi di perbentengan pandang – pandang pengabdian di lereng – lereng bukit misteri menggotong bara dan lava dari djantung berdenjutkan tjinta Mas, mati atau menang sjukur atau kufur dua titian dua djalan kau – rintis Sjuhada-sjuhada atau hidup mulia karena tjinta karena kekasih dan kemanusiaan Di atas Bukit Munadjah abadikan nama kekasih djandjiNya bersyarat: Tjintamu jang melandasi budi tachmid akan menumbuh thendawan
……… Begitulah sepenggal puisi ciptaan Prof Dr Hj Rasdiyanah yang dibacakan ketua umum MUI Kota Makassar yang juga ketua DPP IMMIM, Drs H Muhammad Ahmad pada acara peluncuran buku refleksi 75 tahun Prof Dr Hj Rasdiyanah. Puisi tersebut ditulis Professor Andi Rasdiyanah pada bulan Desember 1957. Ketika itu, ia masih mahasiswi di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Malah puisi itu, sempat di muat pada majalah Panji Masyarakat nomor 28 tanggal 1 Agustus 1960. Peluncuran buku dalam rangka refleksi 75 tahun Prof Dr Hj Andi Rasdiyanah, diselenggarakan Kamis (22/07/2010) di ruang rapat senat universitas gedung rektorat UIN Alauddin lantai empat Samata, Gowa. “Andi Rasdiyanah merupakan wanita yang anggun, wanita yang membuat kita tersenyum ketika kita sedang bersedih ataupun sedang susah,” ungkap ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel, A G H Sanusi Baco Lc yang tampil sebagai pembicara pada peluncuran buku “Meneguhkan Eksistensi Alauddin.” Prof Dr Hj Rasdiyanah sempat meneteskan air mata, ketika mengungkapkan kesedihanya karena sang suami Drs H M Amin Said yang menikahinya 14 April 1964 ini tidak dapat hadir pada peluncuran buku autobiografinya, lantaran terbaring dan sedang dirawat di rumah sakit. Selain itu Prof Rasdiyanah juga mengungkapkan bahwa harta yang ia miliki sekarang ini berupa uang, emas, rumah merupakan harta yang akan habis dan tidak akan kekal. Sementara, tulisan berupa buku merupakan harta yang abadi dan akan menjadi pengangan bagi anak cucunya. Peluncuran buku refleksi 75 tahun Prof Dr Hj Andi Rasdiyanah, dihadiri para anggota senat, keluarga, sahabat serta kerabat dekat Prof Rasdiyanah. Selain itu, panitia peluncuran buku juga mengundang kontributor tulisan pada buku tersebut, seperti ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel, A G H Sanusi Baco Lc, mantan Sekjen Depertemen Agama Drs H Marwan Saridjo serta pembantu rektor bidang kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Dr H Ahmad Thib Raya MA.(Widyawati/UIN Online) Biografi Singkat: Nama : Prof Dr Hj Andi Rasdiyanah Suami : Drs HM Amir Said Pendidikan: - Syogakko (Sekolah Rakyat, Jepang) di Barabba Gantarang Bulukumba 1946 - Madrasah Wustha Muallimin Muhammadiyah Bulukumba 1952 - Madrasah Muhammadiyah Muallimin Bulukumba 1953 - Madrasah Muhammadiyah Muallimin Yogyakarta 1954 - Sekolah persiapan PTAIN 1956 - BA dan Dotoral di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1963 - Pendidikan Doktor bebas di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1982. Karir: - Pembantu rektor I (Wakil Rektor) IAIN Alauddin, 1967-1970 - Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin, 1972-1980 (dua periode) - Wakil Rektor III IAIN Alauddin, 1980-1985 - Rektor IAIN Alauddin, 1985 - 1993 (dua periode) - Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI, 1993-1996. - Direktur Program Pascasarjana IAIN Alauddin, 1996-2003 (dua periode) - Ketua Program Studi Program Pascasarjana UIN Alauddin, 2005-2010 - Guru Besar dalam Ilmu Hadis pada Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin, 1995 - Ketua Dewan Guru Besar UIN Alauddin Makassar, 1996 - sekarang*
Please enable JavaScript to view the
comments powered by Disqus.
Previous Post
WR III UIN Alauddin Makassar Tegaskan Akan DO Mahasiswa Terlibat Tawuran
Next Post
Empat Mahasiswa FUF UIN Alauddin Juara Lomba Penulisan Makalah BPIP RI
Berita Terbaru
Berita Populer
Prodi MHU Optimalisasi Kemampuan Intelektual Mahasiswa Melalui Pelatihan KTI
02 Mei 2024
Tingkatkan Kinerja, Prodi Ilmu Perpustakaan dan FAH UIN Alauddin Tandatangani IKU
02 Mei 2024
Dua Mahasiswa UIN Alauddin Juara 1 Desain Penyaring Udara di Unhas
02 Mei 2024
Kaprodi BSA Jadi Pembicara Pada Seminar Nasional di UIN Raden Fatah Palembang
02 Mei 2024
Dosen Keperawatan Ikuti Seminar Proposal Penelitian Puslitpen LP2M UIN Alauddin Makassar
02 Mei 2024
3 Makna Dasar Hidup Dalam Al-Quran
11 Agustus 2011
Tahun Akademik 2019/2020, Ini Jumlah Kuota Maba Setiap Prodi di UIN Alauddin
18 Februari 2019
Berikut ini Jalur Masuk UIN Alauddin Makassar T.A. 2019/2020
18 Februari 2019
Prof Abustani Kaji Kelompok Mutaqaddimah dan Mutaakhirin
26 Mei 2011
Berikut Kuota Jalur SPAN-PTKIN UIN Alauddin
27 April 2018