UIN Alauddin Online - Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA) 2025 menjadi momentum penting bagi Kementerian Agama dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan diluncurkannya enam buku pendidikan antikorupsi lintas agama di Kantor Gubernur DIY, Selasa (9/12/2025). Seri buku ini disusun sebagai upaya memperkuat literasi integritas berbasis ajaran agama dan meneguhkan komitmen bersama dalam pemberantasan korupsi.
Menteri Agama menjelaskan bahwa setiap agama mengajarkan pentingnya kejujuran dan integritas. Karena itu, pendekatan berbasis nilai agama dinilai efektif dalam membentuk kesadaran moral masyarakat untuk menolak praktik korupsi.
“Pada hakikatnya, semua agama mengajarkan integritas. Korupsi adalah musuh bersama, musuh kemanusiaan,” tegas Menag.
Menag juga menambahkan bahwa pemberantasan korupsi harus disampaikan melalui berbagai bahasa—politik, hukum, budaya, dan terutama bahasa agama—karena bahasa moral ini mampu menyentuh kesadaran terdalam masyarakat.
Enam buku yang diluncurkan tersebut adalah:
1. Jalan Dhamma Jalan Anti Korupsi: Cara Menjadi Buddhis Berintegritas dan Berani Menolak Korupsi
2. Hidup Satya: Berani Menolak Korupsi (Hindu)
3. Integritas & Antikorupsi: Perspektif Islam dalam Pemberantasan Korupsi
4. Integritas dan Iman: Peran Gereja Katolik dalam Pemberantasan Korupsi
5. Peran Gereja dalam Mewujudkan Bangsa Tanpa Korupsi (Kristen)
6. Kebajikan sebagai Landasan Antikorupsi dalam Perspektif Khonghucu
Seri buku ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi komunitas keagamaan, lembaga pendidikan, dan masyarakat luas untuk membangun kultur antikorupsi yang berakar pada nilai moral setiap agama.
Sumber: Siaran Pers Kementerian Agama
Alat AksesVisi
