UIN Alauddin Online - Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Ghina Mufidah (Perbandingan Mazhab dan Hukum) dan Muh Alghifari (Hukum Tata Negara), berhasil menorehkan prestasi dalam Call for Paper Jurnal HAM Komnas HAM 2025 melalui riset bertema Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan.
Karya mereka yang berjudul “Heterotopia of Faith: Deconstructing Discrimination Practices, Religious Power, and Tolerance Epistemology in Indonesian Public Spaces” lolos seleksi abstrak dan maju ke tahap penilaian full paper. Dari banyaknya peserta yang mendaftar, keduanya terpilih sebagai 20 penulis terbaik.
Penelitian ini mengidentifikasi pola diskriminasi spasial dalam ruang publik di Indonesia serta memetakan dinamika kuasa yang memengaruhi praktik toleransi beragama. Analisis mereka mengungkap bagaimana diskriminasi berlangsung melalui kekuatan institusional, sosial-kultural, dan ekonomi-politik, sehingga ruang publik kerap menjadi arena tarik-ulur otoritas keagamaan.
Kontribusi penting riset tersebut adalah pengembangan epistemologi toleransi spasial, dengan mengintegrasikan konsep heterotopia, spatial governance, dan inclusive citizenship. Temuan ini kemudian dirumuskan dalam model kebijakan penataan ruang publik inklusif pada tiga level: regulatif, institusional, dan partisipatif.
Call for Paper Komnas HAM 2025 sendiri memuat sembilan fokus isu, mulai dari pelanggaran HAM berat hingga pemantauan RANHAM 2022–2024. Capaian ini menunjukkan peran aktif mahasiswa UIN Alauddin dalam memperkuat kajian HAM di tingkat nasional.
Penulis: Fina Efendi – Mahasiswa Volunteer Humas Prodi Ilmu Komunikasi
Alat AksesVisi