Gambar Penguatan Kolaborasi: UIN Alauddin & UIN Jakarta Bahas Jejaring Global

Penguatan Kolaborasi: UIN Alauddin & UIN Jakarta Bahas Jejaring Global

UIN Alauddin Online - Dalam rangka meningkatkan kualitas tata kelola kerja sama serta memperkuat implementasi tindak lanjut kemitraan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melakukan kunjungan resmi ke UIN Alauddin Makassar pada Selasa, 9 Desember 2025, bertempat di Ruang Rapat Rektor.

Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Drs. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D., menyambut langsung kedatangan delegasi, didampingi Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama dan Pengembangan Lembaga, Prof. Dr. H. Muhammad Amri, Lc., M.Ag.; Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. Kamaluddin Abunawas, M.Ag.; serta Kepala International Office, Dr. Serliah Nur, S.Pd., M.Hum., M.Ed.

Sementara itu, delegasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Din Wahid, M.A., Ph.D., bersama Kepala Biro AAKK, Dr. Hj. Sri Ilham Lubis, Lc., M.Pd dan staf bidang kerja sama.

Pertemuan berlangsung dalam suasana akrab. Rektor UIN Alauddin Makassar menekankan bahwa pihaknya membuka ruang seluas-luasnya bagi kolaborasi konkret.

“Ada banyak yang bisa kita kerjakan bersama. Inilah yang kami harapkan dari kedatangan UIN Jakarta—bagaimana Bapak-Ibu dapat berbagi pengalaman dan memetakan peluang kerja sama yang bisa kita manfaatkan,” ujarnya.

Dalam diskusi tersebut, Din Wahid menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat pertukaran praktik baik antar kedua kampus.

“Kita punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. UIN Jakarta memiliki jaringan kuat di Eropa, sementara UIN Alauddin memiliki jejaring luas di Indonesia Timur dan akses strategis ke kawasan Timur Tengah. Ini perlu kita sinergikan,” jelasnya.

Ia kemudian memaparkan peluang kolaborasi internasional melalui Netherland Knowledge House, sebuah forum yang menaungi 16 perguruan tinggi di Belanda dan telah menjalin hubungan resmi dengan UIN Jakarta sejak Oktober lalu.

“Keanggotaan ini membuka banyak pintu: riset bersama, pendanaan internasional, pertukaran mahasiswa dan dosen, hingga pengembangan ‘living lab’—setara KKN internasional yang berkelanjutan,” terangnya.

Sejumlah perguruan tinggi di Belanda juga telah menyatakan kesiapan mendukung proyek UIN Jakarta dalam pengembangan kawasan riset lingkungan dan berbagai program bersama lainnya.

Lebih lanjut, Din Wahid mendorong agar peluang kolaborasi dari berbagai lembaga internasional di Jakarta dapat dimanfaatkan secara bersama oleh PTKIN, termasuk UIN Alauddin.

“Banyak ruang kolaborasi yang bisa kita garap. Belanda membutuhkan mitra dari Indonesia, dan kita juga membutuhkan mereka. Kesempatan seperti ini jangan dibiarkan lewat begitu saja,” ujarnya.

Pertemuan ditutup dengan komitmen kedua belah pihak untuk menindaklanjuti peluang kerja sama yang telah dibahas, khususnya dalam pengembangan program internasional, riset kolaboratif, dan penguatan jejaring global PTKIN.

Acara kemudian diakhiri dengan penyerahan cenderamata dan sesi foto bersama sebagai simbol penguatan hubungan kedua institusi.

Previous Post Duet Mahasiswa UIN Alauddin Buktikan Kualitas Riset HAM di Ajang Nasional
Next Post Muh Alghifari Raih Posisi 20 Besar Esai Konservasi Nasional UNNES 2025