UIN Alauddin Online – Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D., menyampaikan pesan reflektif saat menutup Sidang Senat Terbuka Luar Biasa Pengukuhan Guru Besar yang digelar di Gedung Auditorium Kampus II Samata, Rabu, 19 November 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor menegaskan bahwa pencapaian jabatan akademik tertinggi tidak hanya menandai prestasi ilmiah, tetapi juga memikul tanggung jawab moral untuk menjaga integritas dan memberi kontribusi nyata bagi masyarakat.
Dalam pesannya, Prof. Hamdan mengemukakan perumpamaan mendalam tentang karakter seorang ilmuwan. Ia mengibaratkan sosok Guru Besar yang berintegritas sebagai “penggaris” yang selalu meluruskan tanpa pamrih.
“Jadilah seperti penggaris anak saya. Selalu meluruskan dalam hidup, dan dirinya tidak akan pernah mau patah. Ia membantu dan berkontribusi, sementara dirinya tidak pernah patah,” tuturnya.
Menurut Rektor, perumpamaan ini menggambarkan konsistensi moral, keteladanan ilmiah, dan komitmen terhadap kebenaran yang harus dimiliki seorang akademisi.
Merespons orasi ilmiah salah satu Guru Besar, Prof. Dr. Muh. Ilham, M.Pd., Rektor menegaskan kembali pentingnya bahasa sebagai pintu masuk utama dalam melestarikan budaya.
“Prof. Ilham, bahasa itu adalah pintu gerbang untuk kita bisa melestarikan dan memahami budaya lokal,” ujarnya.
Ia menilai bahwa penguatan bahasa daerah merupakan strategi fundamental untuk menjaga identitas budaya di tengah arus globalisasi.
Menutup pesannya, Rektor menyampaikan apresiasi atas pencapaian ketiga Guru Besar yang dikukuhkan. Ia berharap mereka terus menjadi penggerak dalam memperkuat ekosistem akademik dan keilmuan di kampus.
“Bertambahnya Guru Besar harus semakin meneguhkan posisi UIN Alauddin sebagai institusi unggul yang membangun peradaban berbasis ilmu pengetahuan, nilai moral, dan moderasi,” tegasnya.
Alat AksesVisi