Gambar Rektor UIN Alauddin: Guru Profesional Tidak Boleh Mudah Baper dan Terjebak pada Kebodohan

Rektor UIN Alauddin: Guru Profesional Tidak Boleh Mudah Baper dan Terjebak pada Kebodohan

UIN Alauddin Online - Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis, mengukuhkan 408 lulusan Pendidikan Profesi Guru Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK). 

Dalam acara tersebut, Prof. Hamdan memberikan lima pesan penting kepada para lulusan yang siap melangkah menjadi guru profesional.

Pertama, Prof. Hamdan menekankan pentingnya menjadi guru yang profesional dengan ciri tidak mudah baper (tersinggung). 

"Jangan jadi guru yang mudah tersinggung, tidak tahan mental yang sedikit kritikan. Itu bukan tanda seorang guru profesional," pesan Prof Hamdan Juhannis di Hotel Claro, Selasa (16/1/2024).

Kedua, kata Guru Besar Sosiologi ini menyarankan agar guru profesional tidak terjerumus ke dalam kebodohan dan selalu terbuka terhadap hal-hal baru. 

"Guru profesional tidak boleh terjebak dalam situasi kebodohan. Mereka harus terus belajar, tidak takut untuk mengupgrade diri, dan tidak terpaku pada zona nyaman," tambahnya.

Pesan ketiga yang disampaikan Prof. Hamdan Juhannis adalah tentang pentingnya guru profesional untuk tidak gaptek (tidak menguasai teknologi). 

"Guru profesional tidak boleh gagap teknologi. Ketidaktahuan tentang komputer dan teknologi lainnya dapat merugikan dan merendahkan di hadapan anak-anak," tegasnya.

Keempat, Rektor UIN Alauddin Makassar ini menyoroti bahaya terjebak pada materialisme setelah lulus. 

"Guru yang hanya berpikir tentang uang saja setelah lulus bukanlah guru yang sesungguhnya. Menjadi guru adalah panggilan jiwa, dan mereka harus menjadikan pengajaran sebagai panggilan jiwa, bukan sekadar profesi untuk mencari uang," ungkapnya.

Terakhir, Prof. Hamdan Juhannis memperingatkan agar para guru profesional tidak terjebak dalam perilaku phubbing (mengabaikan orang lain karena terlalu fokus pada ponsel). 

"Hindarilah perilaku phubbing, karena itu dapat merusak silaturahmi dan tradisi positif dalam berinteraksi. Seorang guru profesional harus memiliki pola silaturahmi yang baik," pungkasnya.

Previous Post Prodi Akuntansi UIN Alauddin Gelar Tes TOEFL bagi Calon Mahasiswa Kelas Internasional
Next Post UIN Alauddin Makassar Gelar 3.000 Khataman Al-Qur’an, Dukung Target Nasional 350.000 Khataman Kemena