Gambar Rektor: Kultur Komunitas Kampus Tanpa Bos

Rektor: Kultur Komunitas Kampus Tanpa Bos

UIN Online - Belakangan ini muncul gejala baru yang disebut kultur komunitas kampus tanpa bos dalam dunia akademik. Hal ini disampaikan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)Alauddin Makasssar, Prof Dr Qadir Gassing HT MS ketika memberi sambutan pada pengukuhan guru besar di kampus II Samata Gowa, Selasa (25/10/2011).

Menurut Rektor, gejala ini ditandai dengan munculnya laboratoria, perpustakaan, situs internet yang tidak mengikuti jam kantor dan selalu dipenuhi pengunjung sampai dini hari. Jadi komunitas tersebut tidak terikat oleh waktu.

"Apa yang terjadi di kampus kita sekarang ini, juga terjadi di kampus-kampus lain. Bukankah ini adalah kultur akademik yang wajar dan patut? Inilah salah satu laboratoria tentang kampus tanpa bos," katanya.

Tanpa kehadiran bos sekalipun, civitas akademika bergerak kreatif mencari pengetahuan dan mengasah keterampilan. Komunitas kampus tanpa bos tesebut merupakan ciri dari lembaga perguruan tinggi yang berhasil dan berprestise.
 
Komunitas dan civitas inilah yang akan mengembangkan kultur saling menghormati dengan kriteria utama keunggulan sebagai ilmuan.

"Tetapi jangan salah paham. Jangan menganggap bahwa kultur dan komunitas tanpa bos sama artinya dengan tidak memerlukan dengan demikian perlu ada pemimpin. Seorang bos yang berkarakter pemimpin malah diperlukan karena pada suatu waktu dan tempat, keputusan perlu diambil.

Dalam konsep komunitas kampus tanpa bos, sang bos yang memimpin adalah sosok yang kreatif dan produktif dalam berperan sebagi pengayom, mitra, dan fasilitator bagi seluruh civiats akademika, agar semua orang yang berada di bawah kepemimpinan dapat mengembangkan secara produktif talenta yang melekat atau yang masih terpendam dalam dirinya," tambahnya. (*)

Previous Post Ketua LP2M UIN Alauddin Makassar Jadi Dewan Hakim di MTQ Nasional ke-30 di Samarinda
Next Post Prodi Perbankan Syariah UIN Alauddin Hadapi Standar Internasional dengan Kurikulum OBE