Gambar Puskaistek LP2M dan FKIK UIN Alauddin Kolaborasi Gelar Focus Group Discussion

Puskaistek LP2M dan FKIK UIN Alauddin Kolaborasi Gelar Focus Group Discussion

UIN Alauddin Online - Pusat Kajian Islam, Sains, dan Teknologi (Puskaistek) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar gelar Focus Group Discussion (FGD), di LT FKIK, Rabu 23 Oktober 2024.

Kegiatan yang mengusung tema "Implementasi Integrasi Interkoneksi Islam, sains dan Teknologi berbasis Moderasi Beragama" itu, membahas tentang pentingnya Implementasi Islam dan perkembangan sains dan teknologi terutama dalam bidang kesehatan yang berbasis moderasi beragama.

Dihadiri oleh Kepala LP2M Dr Rosmini Amin M Th I, Kepala Puskaistek Prof Dr Drs H Supardin M H I, Dekan FKIK Dr dr Dewi Setiawati Sp OG M Kes, para wakil dekan, Kasubag TU FKIK, kaprodi dan sekprodi, dosen, tenaga kependidikan, serta Mahasiswa dalam lingkup FKIK.

Dr dr Dewi dalam sambutannya, menekankan pentingnya implementasi Islam dalam Sains dan Teknologi di bidang Kesehatan.

"Hal itu sangat penting dalam praktik medis, karna harus mengikuti etika yang menghormati martabat manusia dengan memanfaatkan perkembangan Sains dan Teknologi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat," ucapnya.

Pada FGD tersebut, 3 Narasumber yang dihadirkan membahas materi yang berbeda. Prof Dr Drs Sabri Samin B A M Ag dengan materi Integrasi Keilmuan dalam Etika Islam pada Kajian Sains dan Teknologi : Menjaga Harmoni dan Kesehatan antara Iman, Ilmu dan Amal Berbasis Moderasi Beragama. Dr dr Fitriah Zainuddin M Kes dengan materi Kolaborasi Sains dan Teknologi dengan ajaran Islam untuk Membangun Masyarakat Sehat, dan Dr M Fais Satrianegara SKM MARS dengan materi Moderasi Beragama dalam Ilmu Kedokteran : Menggabungkan Prinsip Islam, Sains dan Teknologi Kesehatan.

Pada awal pemaparan materinya, Dr dr Fitriah menejlaskan bahwa moderasi beragama adalah cara pandang, sikap, dan perilaku beragama yang dianut dan dipraktekkan oleh sebagai besar penduduk negeri ini, dari dulu hingga sekarang.

"Dalam konteks aqidah dan hubungan antarumat beragama, moderasi beragama adalah meyakini kebenaran agama sendiri (secara radikal), dan menghargai, menghormati penganut agam lain yang meyakini agama mereka, tanpa harus membenarkannya," jelasnya.

Lebih lanjut, Mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Provinsi Sulawesi Selatan itu menyampaikan, esensi moderasi dalam islam ada empat, yaitu tawasuth, tawazun, i'tidal, dan tasamuh.

"Tawasuth ialah sikap tengah-tengah, sedang-sedang, tidak ekstrim kiri ataupun esktrim kanan. Tawazun ialah seimbang dalam segala hal, termasuk dalam penggunaan dalil 'aqli dan dalil 'naqli. I'tidal ialah tegak lurus, tegak membela kebenaran karena Allah SWT menjadi saksi yang adil. Tasamuh atau toleransi ialah menghargai perbedaan serta menghormati orang yang memiliki prinsip hidup yang tidak sama, namun tidak berarti mengakui atau membenarkan keyakinan yang berbeda tersebut," paparnya.

Terakhir, Ia pun mengatakan terdapat nilai dasar dalam Islam yang relevan dalam kesehatan yaitu prinsip menjaga nyawa (Hifz al-Nafs), prinsip menjaga keturunan (Hifz al-Nasl), dan prinsip menjaga akal (Hifz al-Aql).

Previous Post FSH UIN Alauddin dan Mahkamah Agung RI Menggelar Seminar Nasional dan Desiminasi Penyempurnaan KHES
Next Post Pusat Peradaban Islam LP2M UIN Alauddin Uji Publik Pedoman Kampus Peradaban