Gambar Prodi Ilmu Falak UIN Alauddin Hadiri Rakor Kemenag Sulsel Jelang Penetapan 1 Ramadhan

Prodi Ilmu Falak UIN Alauddin Hadiri Rakor Kemenag Sulsel Jelang Penetapan 1 Ramadhan

UIN Alauddin Online – Kementerian Agama Sulawesi Selatan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan Rukyatul Hilal yang dipimpin langsung oleh Bidang Urais untuk persiapan penentuan 1 Ramadhan 1445 H.

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel, Badan Hisab Rukyat (BHR) Sulsel,  Badan, Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilyah IV makassar, Civitas Akademik UIN Alauddin Makassar dan UNISMUH beserta Ormas Islam Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan DDI.

Dr Ali Yafid selaku Plt Kakanwil Kemenag Sulsel juga sebagai pimpinan rapat dalam sambutannya menjelaskan bahwa, kegiatan tersebut sebagai bentuk kerjasama yang nantinya akan membangun budaya ilmiah dengan para stakeholder falak yang ada di Sulsel.

“Sebagai instansi yang memiliki wewenang dalam bidang rukyatul hilal, semoga kedepannya kita dapat kembali menjalin kerjasama untuk melaksanakan Bimtek (Bimbingan Teknis) terkait dengan Hisab-Rukyat guna menjadi edukasi ke masyarakat,” katanya.

Sementara Kabid Urais Kanwil Sulsel Dr Wahyuddin Hakim, mengucapkan terimakasih atas support dari semua lembaga terkait yang mendukung penuh perkembangan hisab rukyat di Sulawesi Selatan.

Selain itu, para civitas akademik dari Program Studi Ilmu Falak juga turut menghadiri Rapat Koordinasi Rukyatul Hilal.

Dr Rasywan Syarif selaku Kaprodi mengucapkan terima kasih atas undangan kerjasama antara Kemenag Sulsel dan juga lembaga yang memiliki fokus kajian hisab rukyat khususnya ilmu falak.

“Saya juga mengapresiasi atas turut andilya para dosen homebase ilmu falak yang hadir dalam rapat ini, Drs Abbas Padil selaku dosen senior ilmu falak, Adriana Mustafa selaku Sekprodi, Nurul Wakia selaku pengelola Jurnal Hisabuna, Dr Alimuddin selaku ketua Lembaga Hisab-Rukyat  UIN Alauddin Makassar, serta Dr Rahma Amir selaku Sekertaris Wilayah Sulsel Rukyatul Hilal Indonesia (RHI)," ujarnya.

“Kegiatan seperti ini sangat membangun dalam menysiarkan edukasi tentang metode dan penentuan awal bulan kamariah kepada masyarakat, agar ketika perbedaan terjadi tidak ada saling menyalahkan satu dengan yang lain," tutupnya.

Previous Post Kelas Internasional Akuntansi UIN Alauddin hadirkan dosen Adelaide University College, Australia
Next Post Embrio Kelas Internasional Akuntansi UIN Alauddin Makassar Telah Dimulai