UIN Alauddin Online - Program Studi (Prodi) Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Alauddin Makassar mengadakan Workshop Penyusunan Kurikulum Prodi Pendidikan Profesi Apoteker.
Kegiatan itu dilaksanakan secara blendid learning melalui aplikasi Zoom Meeting dan offline yang dipusatkan di Ruang Rapat Senat Lantai IV Gedung Rektorat Kampus II, Selasa (26/10/2021).
Ketua Prodi Farmasi FKIK Asrul Ismail mengatakan, workshop ini merupakan bagian dari review kurikulum. Menurutnya, kurikulum Sarjana Farmasi dan Profesi Apoteker merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
"Saat ini, kurikulum Sarjana Farmasi dan Profesi Apoteker merupakan satu kesatuan. Jadi sehingga kita perlu untuk melakukan kegiatan rewiew kurikulum yang sudah ada untuk disesuaikan dengan kebutuhan sarjana Farmasi dan Profesi Apoteker kedepan," ujarnya.
Ia mengungkapkan, alasan untuk membentuk Prodi Profesi Apoteker melihat kebutuhan pasar. Profesi Apoteker kata dia hanya ada di tiga kampus di Sulawesi Selatan sehingga tidak bisa mengakomodir mahasiswa Farmasi secara keseluruhan.
"Jadi di Sulawesi Selatan itu kita masih membutuhkan Prodi Apoteker, karena sampai saat ini hanya ada tiga Universitas yang menyelenggarakan, yaitu Unhas, UMI, dan Mega Reski sementara lulusan Sarjana Farmasi itu sangat banyak dan belum bisa mencukupi kebutuhan apoteker," bebernya.
Menurut Pria asal Kabupaten Bantaeng itu banyak alumni Sarjana Farmasi yang melanjutkan Profesi Apoteker harus keluar dari dari Sulawesi Selatan, dalam hal ini ke Pulau Jawa. "Nah untuk menangkap peluang itu maka kita perlu punya Profesi Apoteker," paparnya.
Nantinya, Profesi Apoteker yang akan dibentuk tentunya sesuai Pancacita Rektor dan prinsip Integrasi keilmuan yang dimiliki UIN Alauddin Makassar.
"Nilai jualnya adalah Apoteker UIN sesuai Pancacita Rektor dan prinsip keilmuan itu sendiri yakni berlandaskan Islam dan memiliki mahasiswa yang mendukung berdirinya peradaban," ujarnya.
Terakhir, Ia mentampaikan penyusunan kurikulum sesuai dengan pedoman penyusunan kurikulum yang telah ditetapkan UIN Alauddin Makassar maupun oleh Asosiasi perguruan tinggi Farmasi.
Workshop tersebut menghadirkan narasumber diantaranya Prof Dr Daryono Hadi Tjahjono membahas Kurikulum Kampus merdeka dan Penetapan VMTS dan Keunggulan Saintifik Prodi.
Kemudian Prof Diyah Ariyani Perwitasari dengan tema Inovasi Pembelajaran Berpusat pada Mahasiswa. Selanjutnya, Penetapan Profil Lulusan dan CPL dibawakan Prof Dr Apt Yandi Syukri.
Masih dihari yang sama, Apt Azis Saifuddin membahas Pembentukan mata kuliah. Dilanjutkan, Prof Agung Endro Nugroho dengan tema Perancangan Pembelajaran.
Lanjut dihari kedua, mengahdirkan narasumber Prof Dr Umi Athiyah dengan tajuk Tahapan Penyusunan Kurikulum. Kemudian Penilaian Pembelajaran Narasumber dibawakan Apt. Saefudin.
Terakhir, Evaluasi Kurikulum narasumber adalah Dr Apt Lucy Nurhayati Sasongko dan Dr Mahdi Jufri dengan pembahasan Refleksi kurikulum.