UIN Alauddin Online - Pekan Seni dan Olahraga Nasional (Pesona) I PTKN yang diselenggarakan Kementerian Agama RI di UIN Sunan Gunung DJati Bandung resmi ditutup.
Penutupan itu dilaksanakan di gedung Anwar Musaddad, Kampus I UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jumat (12/8/2022) malam.
Dalam kegiatan itu, UIN Alauddin Makassar berhasil membawa pulang 3 medali dengan posisi terakhir ke 13 dari 62 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN).
Tiga medali itu berhasil dikantongi cabang olahraga Tennis Meja kategori ganda putri dan tunggal putri serta Musabaqoh Hifdzil Quran 30 Juz putri.
Tennis meja kategori tunggal Putri diraih Nuraini S. Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Tarbiyah dan Keguruan itu menyumbang medali emas.
Pada ketegori ganda putri cabang olahraga Tennis Meja, juga diraih Nuraini S bersama temannya Mega Nur Trianingrung, Mahasiswi Prodi Pendidikan Agama Islam.
Sementara Musabaqoh Hifdzil Quran 30 Juz kategori Putri diwakili Ananda Syamri. Mahasiswi Semester 5 Prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Filsafat itu menyumbang medali perunggu.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UIN Alauddin Makassar, Prof Darussalam Syamsuddin M Ag mengapresiasi atas pencapaian tersebut.
Menurut Guru Besar Politik Islam itu, Mahasiswa yang mendapat medali emas akan diberikan beasiswa sesuasi arahan Rektor, sementara perak dan perunggu juga akan diapresiasi.
Kedepannya, Kata Prof Darussalam Syamsuddin akan mengoptimalisai Unit Kegiatan Mahasiswa sebagai wadah pengembangan bakat dan minat mahasiswa.
Sementara itu, Wakil Menteri Agama , Zainut Tauhid Sa'adi saat penutupan mengatakan, Pesona ke-1 PTKN merupakan even sangat strategis. Sebab, pada aspek kompetensi yang dilahirkan melalui cabang-cabang yang dilombakan turut memperkuat mahasiswa di lingkungan PTKN.
Tidak hanya handal di bidang intelektualitas dan religiusitas tetapi juga memiliki kesehatan prima baik secara fisik maupun mental, serta kemampuan di bidang etika dan estetika melalui bakat dan kemampuannya di bidang seni.
"Even Pesona ini akan melahirkan mahasiswa yang mampu berpikir secara logis, sehingga mampu membedakan antara benar dan salah, memiliki kekuatan etika, sehingga mampu membedakan baik dan buruk; serta memiliki kemampuan estetis, sehingga mampu membedakan indah dan jelek; di samping memiliki kesehatan fisik yang prima dan komitmen yang tinggi terhadap keagamaannya,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Zainut, aspek substantif dalam penyelenggaraan Pesona yang melibatkan semua perguruan tinggi berbasis keagamaan berbeda-beda, memberi pelajaran untuk selalu menjunjung tinggi keharmonisan dalam beragama yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Ini saya ingin tekankan dalam kesempatan yang berbahagia ini. Sebab, merawat keharmonisan atas berbagai perbedaan, terlebih di bidang agama dan kepercayaan, merupakan tantangan yang demikian kuat bagi kita semua," jelas Wakil Ketua Umum MUI tersebut.
Zainut Tauhid mengatakan menjalin keharmonisan atas berbagai keragaman merupakan modal utama dalam mempertahankan identitas dan kelangsungan keindonesiaan. Jika tidak mampu merawat dan menjaga keharmonisan itu maka Indonesia di masa depan tinggal hanya sebuah nama.
"Demikian juga keharmonisan dalam keragaman merupakan modal utama bagi kita untuk berkomitmen menjalankan moderasi beragama. Moderasi beragama hanya dapat dijalankan ketika kita saling menghargai atas keragaman, bertoleransi atas perbedaan, dan terus menjalin kerja sama atau berkolaborasi untuk memberikan kontribusi bagi kemaslahatan bersama," tuturnya.
Wamenag menyampaikan terima kasih kepada seluruh pimpinan dan civitas akademika dari berbagai perguruan tinggi keagamaan negeri, para dewan hakim, juri, wasit berbagai lomba dan pertandingan, para official dan mahasiswa peserta Pesona, panitia Pesona, serta semua tamu undangan yang telah turut menyukseskan kegiatan ini.
"Wabil khusus kepada saudara-saudara yang telah meraih prestasi juara dalam even Pesona ini, saya ucapkan selamat dan tingkatkan terus prestasinya. Demikian juga Anda yang belum berhasil menjadi juara, jangan bersedih hati. Sebab, hemat saya, Anda sejatinya telah menjadi juara dan sungguh telah berprestasi. Tingkatkan terus kemampuan dan keahliannya, semoga kalian semua sukses," paparnya.