UIN Alauddin Online – Rumah Sakit UIN Alauddin Makassar akan resmi beroperasi menyusul pelaksanaan Grand Opening pada Kamis, 24 Juli 2025. Acara peresmian ini dijadwalkan akan dihadiri langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia, AG KH Prof Dr Nasaruddin Umar, MA.
Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis, dalam sambutannya saat pengambilan sumpah dokter baru di Gedung Rektorat pada Rabu, 16 Juli 2025.
"Tanggal 24 Juli 2025 akan diresmikan Grand Opening Rumah Sakit UIN Alauddin Makassar oleh Bapak Menteri Agama, AG KH Prof Dr Nasaruddin Umar MA," ungkap Prof Hamdan Juhannis disambut tepuk tangan para hadirin.
Rektor juga menyampaikan bahwa kehadiran RS UIN Alauddin Makassar merupakan bagian dari komitmen kampus dalam mendukung pendidikan kedokteran dan pelayanan kesehatan Islami yang terjangkau bagi masyarakat.
Dalam suasana haru dan penuh kebanggaan, Prof Hamdan sempat berkelakar di hadapan para orang tua dokter muda yang hadir.
“Lewat Jalan Alauddin, lihatlah RS UINAM. Rumah sakit ini dibangun bukan untuk siapa-siapa, tapi untuk anak-anak kita,” ujarnya disambut senyum haru para hadirin.
Sebagai informasi, pembangunan fisik RSP UIN Alauddin Makassar telah diselesaikan Kementerian PUPR pada 2022 lalu.
Bahkan pada 26 Juli 2022, BPPW Sulsel telah melakukan serah terima pemanfaatan dan pengelolaan gedung RSP UIN Alauddin Makassar kepada Rektor UIN Alauddin Makassar.
Gedung RSP UIN Alauddin Makassar merupakan salah satu bangunan gedung yang ditangani Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR melalui BPPW Sulsel.
Pembangunannya meliputi gedung 9 lantai dan 1 lantai basement dengan luas lahan 7.462 meter persegi serta total luas bangunan 23.877 meter persegi.
Terdiri atas ruang UGD, poliklinik dan laboratorium, ruang poli, endoscopy dan hemodialisis 4 ruang operasi, perawatan intensif dan kebidanan, ruang pendidikan atau kelas, ruang perawatan, dan ruang managemen.
Asal tahu saja, RSP UIN Alauddin Makassar sebetulnya telah dibangun pada tahun 2011-2012 oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada tahap pertama dan kedua.
Kemudian, proyek Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Islam Negeri (PTKIN) Sulsel ini kembali dilanjutkan oleh PT Jasa Bakti Nusantara pada 2015 dan akhirnya berhenti pada tahun yang sama.
Hingga akhirnya Kementerian PUPR kembali melanjutkan proyek yang mangkrak atas penugasan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ditargetkan selesai April 2022.
Pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yaitu PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk dengan nilai kontrak Rp133,9 miliar.
Sementara konsultan manajemen konstruksi dilakukan oleh PT Genta Prima Pertiwi dengan nilai Rp1,55 miliar, serta konsultan pengawasan berkala dilaksanakan oleh PT Dana Consultant dengan nilai Rp480 juta.
Lingkup kegiatan proyek ini adalah pekerjaan persiapan, struktur, arsitektur, mekanikal dan elektrikal, serta site development.