Gambar Mencetak Kepemimpinan Bersama Rektor UIN dan Rektor Unhas

Mencetak Kepemimpinan Bersama Rektor UIN dan Rektor Unhas

UIN Online - Dunia dengan segala kecanggihan dan serta aneka kepalsuan yang dihasilkannnya terkadang telah melahirkan juga manusia-manusia yang dengan mudah dapat memutarbalikkan fakta.
Al-Qur’an menyebutnya sebagi ya’juj wa ma’ju.

Hal tersebut dikemukakan oleh mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof Dr Azhar Arsyad MA saat menjadi narasumber seminar Kepemimpinan yang digelar oleh Himpunan Mahaisiswa Jurusan (HMJ) Akuntansi Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) di gedung Auditorium kampus II Samata Gowa, Selasa (22/05/2012).

Menurut mantan Rektor yang berhasil membawa IAIN berubah menjadi UIN ini, pimpinan yang sukses adalah pimpinan yang cepat naik keatas menduduki kursi-kursi yang sering menjadi target atau impian orang banyak dan sukses dalam melakukan networking.

“Secara politis, mereka cerdas dan sangat pandai dan mengerti bagaimana memainkan permainan. Aktivitas manajemen sumber daya manusia merupakan priorotas tingkat bawah bagi pimpinan yang sukses dan waktu yang dialokasikan untuk itu hanya sedikit,” ungkap Prof Azhar.

Sementara itu, Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Dr dr Idrus A Paturusi SpBO, lewat makalahnya yang bertema pendidikan karakter mengatakan penampilan yang anggun dan mantap merupakan hasil dari keyakinan dan dedikasi dalam jangka waktu yang panjang.

Untuk meraih semaunya, lanjut Prof Idrus seseorang harus memanfaatkan perangkat belajar dalam dirinya. Ia mencontohkan seperti tubuh yang memiliki perangkat berupa panca indera, dan otak.

Menurutnya, otak ini harus dirawat dengan baik. Selanjutnya Prof Idrus mengungkapkan trik yang mesti ditempuh untuk merawat dan memaksimalkan fungsi otak agar bisa menjadi manusia unggul.  

“Untuk menjadi manusia unggul, bukan dengan makan mie instan,” ucap Rektor Unhas ini.

Previous Post Dharma Wanita UIN Alauddin Makassar Berbagi Kasih dalam rangka HUT Dharma Wanita dan Hari Ibu
Next Post AI Gunakan Gedung Perpustaakan UIN Makassar Cetak Uang Palsu Sejak September 2024, Bukan 2010