UIN Alauddin Online - Sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar khusunya Program Pascasarjana.
Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan (AUPK) UIN Alauddin Makassar, Prof Wahyuddin Naro mengusulkan perubahan umur jabatan mulai Direktur sampai Kaprodi.
Usul tersebut bertujuan untuk meningkatkan mutu lembaga dan memberikan kesempatan lebih bagi para Professor untuk memberikan kontribusi akademik yang berkelanjutan.
Prof. Wahyuddin Naro, yang secara aktif terlibat dalam pembahasan kebijakan Statuta dan Ortaker bersama Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenag, mengungkapkan alasan di balik usul tersebut.
Dalam pernyataannya, Dia menjelaskan, perubahan umur jabatan dalam program pascasarjana akan memungkinkan para professor untuk terus berkontribusi dalam pengembangan keilmuan dan penelitian yang mendalam.
Hal ini kata Dia akan berdampak positif pada mutu lembaga dan memberikan keunggulan kompetitif dalam dunia pendidikan tinggi.
Perubahan ini dirancang untuk mengakomodasi para professor yang telah memiliki pengalaman dan keahlian dalam bidang studi mereka.
Dengan menambah usia jabatan, lanjutnya, diharapkan para professor dapat memberikan kontribusi yang lebih signifikan dalam mendukung pengembangan pascasarjana, termasuk pengajaran berkualitas, penelitian terkini, serta pengabdian kepada masyarakat.
Selain itu, usul tersebut juga mengemuka sebagai langkah strategis dalam meningkatkan reputasi dan daya saing UIN Alauddin Makassar dalam kancah pendidikan tinggi nasional dan internasional.
Menurut Prof Wahyuddin Naro, setiap tahunnya banyak Guru Besar UIN Alauddin Makassar yang telah melewati usia jabatan namun belum pensiun.
Para Guru Besar ini yang tidak mendapatkan perhatian dari UIN Alauddin Makassar kata Dia, itu dimanfaatkan pihak luar termasuk kampus swasta.
Untuk mengakomodir para Guru Besar, Professor bidang Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan ini mengusulkan umur jabatan di Pascasarjana yang semula 60 tahun menjadi 65 tahun.
Tujuannya kata Prof Wahyuddin Naro memanfaatkan SDM Guru Besar yang ada di lingkungan UIN Alauddin Makassar.
"Kita berharap kedepannya Kaprodi Pascasarjana adalah Guru Besar, dan tentunya tidak keluar dari masa ini belum pensiun," ujarnya.
Ditanya soal bagaimana SDM Guru Besar kurang atau sama sekali tidak ada ketika dibutuhkan, Prof Wahyuddin Naro optimis SDM Guru Besar UIN Alauddin Makassar terus bertambah.
Karena saat ini, menurut Dia sejak mendampingi Prof Hamdan Juhannis sebagai Rektor, pihaknya mampu memanen 18 guru besar dalam masa kepemimpinannya.
"Saya optimis dengan program akselerasi Guru Besar, kami mencontohkan sejak mendampingi Prof Hamdan Juhannis UIN Alauddin dari urutan 13 sekarang kedua memiliki 58 Professor dan sekitar 40 orang akan menyusul," paparnya.
Dia mengungkapkan palingan resikonya ketika Guru Besar dimamfaatkan pembayaran Remunerasi jabatan, namun kata Prof Wahyuddin Naro, pihaknya optmis membayar tunjangan para guru besar yang dipakai tenaganya mengurus Pascasarjana.
"Saat ini sumber anggaran 95 persen akademik dan 5 persen non akademik. Namun, kami optimis membayar Remunerasi potensi kedepannya ada Training Center dan Kantin dioptimalkan RS dioperasikan," jelasnya.
"Apalagi Ma'had Al Jamiah akan dimanfaatkan, kantin kantin akan ditingkatkan dirawat dengan baik, jalan 24 jam maka disini ekonomi berputar pendapatan akan meningkat," pungkasnya.