UIN Alauddin Online - Jurusan Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Alauddin menggelar Webinar Keperawatan Kritis bertajuk "Nursing Care Of Long Covid-19 Patient In ICU" yang dimotori angkatan 2018 dan dibuka secara umum.
Sesuai tema yang diangkat, diharapkan bagaimana seharusnya sikap seorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien Covid-19 di ruang ICU dan ruang perawatan di rumah sakit.
Kegiatan Webinar ini merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam perkuliahan, dengan melibatkan seluruh mahasiswa dalam proses pelaksanaannya.
Narasumber yang dihadirkan dari tenaga kesehatan, Ns Mahyudi Muntu S Kep M Kes selaku koordinator Covid-19 RSUD Labuang Baji Makassar dan Ns Irmayani, S Kep selaku Perawat ICU RS Unhas dan dipandu Ns Musdalifah, S Kep M Kes M Kep dan Ns Eva Yustilawati S Kep M Kep yang merupakan dosen Keperawatan UIN Alauddin.
Pada kegiatan ini, narasumber memberikan gambaran bagaimana kondisi pasien Covid-19 dan penatalaksanaan atau pengobatan yang diberikan pada pasien, juga terkait gambaran kasus-kasus Covid-19 dan perkembangannya saat ini.
"Data terkini di Wuhan dan Italia bagian utara menyatakan bahwa setidaknya 10 persen kasus positif Covid-19 memerlukan perawatan intensif, dan banyak diantaranya memerlukan intubasi darurat akibat hipoksia berat yang berlangsung mendadak," kata Mahyudi Muntu.
Dalam materi yang dibawakan, ia menjelaskan penatalksanaan dan pengobatan yang diberikan pada pasien yang terkonfirmasi Covid-19. Sejalan dengan jurusan keperawatan, pemateri juga menjelaskan terkait sikap perawat menangani pasien.
"Adapun prinsip manajemen keperawatan yaitu identifikasi secara dini, diagnosis secara dini, dan tindakan secara dini," tuturnya.
Sementara pemateri kedua, Irmayani, membahas tentang virus corona, penularannya, gejala long Covid-19 alias resiko masalah kesehatan jangka panjang serta asuhan keperawatan pasien tersebut.
“Covid-19 dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan jangka panjang atau long Covid-19 yang dapat berakibat pada masalah cardiovascular berupa inflamasi otot-otot jantung, masalah respiratory berupa abnormalitas fungsi paru-paru, masalah dermatologyc berupa ruam pada kulit, masalah neurologic berupa kehilangan perasa dan penciuman, gangguan tidur, serta yang paling utama perlu menjadi perhatian adalah psyciatric berupa depresi, cemas, dan perubahan mood pasien Covid-19," jelasnya.
Ns Irmayani menambahkan bahwa apabila kita menyelamatkan hidup orang lain, maka beribu-ribu pula kita mendapat balasan dari Tuhan yang Maha Esa.