Gambar Jurusan Agama Islam di UIN Minim Peminat

Jurusan Agama Islam di UIN Minim Peminat

UIN Online - Pembantu Rektor I, Prof Dr Muhammad Sewang, menyatakan bahwa jurusan yang punya label Islam di Uiniversitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar kurang peminat. Beberapa jurusan seperti Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI), Filsafat, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), dan beberapa jurusan yang ada kata Islamnya hanya beberapa memilihnya.

Hal tersebut disampaikan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kementrian Agama Republik Indonesia (RI), Prof Dr Mohammad Ali ketika menghadiri acara Lokakarya Penyusunan Rencana Strategi (Renstra) UIN tahun 2011-2015. Acara tersebut digelar di Gedung Training Centre (GTC) UIN lantai VII, Rabu (06/07/2011).

Sebaliknya, jurusan-jurusan umum seperti Keperawatan, Kebidanan, Teknologi Informasi (TI), dan Farmasi justru menempati urutan tertinggi jumlah peminatnya dibanding jurusan agama lainnya.

Menurut Prof Ali menyatakan bahwa untuk menyiasati hal tersebut adalah dengan jalan melakukan interprenur. “Orang belajar agama tidak bisa jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tapi dengan jalan melakukan interprenur. Jangan bekerja untuk cari uang seperti halnya PNS akan tetapi jadikan uang yang bekerja untuk Anda dengan jalan melakukan wirausaha,” katanya.

Dia menceritakan bahwa adiknya sendiri selalu bercita-cita ingin jadi PNS. Ketika tidak pernah juga lolos-lolos dan dia memberikan modal kepada adiknya untuk membuka usaha. Alhasil, adiknya sudah bisa beli mobil sendiri, bisa beli rumah, dan naik haji sementara teman sang adik belum juga mampu naik haji.

Karena itulah Prof Muh Ali menginginkan agar interprenur terus dikampanyekan. “Saya kira perlu itu pak, kita kampanyekan jiwa interpeniur itu. Jadi dikombainkan antara ilmu umum dan ilmu agama. Mari kita kembalikan semangat orang Padang sebagai interpreniurship di UIN,” katanya.

Prof Ali juga menceritakan bagaimana gigihnya orang Padang ketika berdagang dengan merk seperti warung padang. Acara tersebut juga dihadiri oleh Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Prof Dr Machasin MA. (*)

Previous Post Dosen Ilmu Perpustakaan Jadi Narasumber Bimtek Literasi Informasi di Maros
Next Post 135 Dosen UIN Alauddin Makassar Resmi Terima Sertifikat Pendidik Profesional