Gambar Indonesia Kaya akan Lebaran

Indonesia Kaya akan Lebaran

UIN Online - Lebaran kita tak perlu berbeda karena bulan hanya satu, matahari hanya satu dan bumi tempat kita berpijak juga hanya satu jadi semestinya lebaran kita tak perlu berbeda. Hal inilah yang diungkapkan oleh ustaz H Mustari Ago pada acara halal bilhalal di UIN Alauddin Makassar, Senin (5/9/2011).
 
Apa yang menyebabkan ini terjadi, itu karena persatuan di negeri ini sudah hilang, seakan-akan bulan milik sendiri. Menurut ustaz H Mustari Ago, kita jangan hanya meminta pendapat pada orang yang tidak melihat bulan, tapi mintalah pendapat pada orang yang melihat bulan.

"Jika ia berani bersumpah dan yakin telah melihat bulan maka pada tanggal tersebut telah jatuh 1 syawal. Bulan hanya satu dan milik seluruh dunia, siapapun yang melihatnya, bisa untuk dipertanggung jawabkan," ujarnya.

Pada zaman dulu, katanya, jika di Mekah telah melihat bulan maka untuk menyampaikannya ke Madinah harus naik Unta. Sementara pada zaman era teknologi modern sekarang ini, informasi sudah dapat digapai oleh seluruh wilayah dengan jangka waktu sebentar.
 
"Yang jadi permasalahan kini adalah persatuan yang kita tidak miliki. Jika Arab, Malaysia dan negara tetangga lainnya telah melaksanakan lebaran pada tanggal 30 agustus setidaknya kita bertanya pada mereka yang melihat bulan di Indonesia apa tidak melihat bulan. Indonesia memang kaya akan lebaran," kata Ustaz H Mustari.
 
Selain itu, Ustaz H Mustari Ago juga menyampaikan dalam ceramahnya, ciri-ciri orang yang bertaqwa kepada Allah. Bersegeralah kamu dapatkan ampunannya dan dapatkan surganya. Dan itu hanya untuk orang-orang bertakwa.
 
"Ciri-ciri orang bertaqwa salah satunya adalah tidak kikir. Ia benar bersedekah, berinfaq baik ia diliput media atau tidak. Jika menggunakan perhitungan matematika dan perhitungan Islam dikurang satu adalah sembilan maka jika perhitungan Islam sepuluh dikurang satu adalah 29," kata ustaz Mustari.
 
Orang yang bertakwa juga bisa menahan rasa emosi dan amarahnya.  Amarah adalah salah satu yang menyebabkan seseorag cepat tua yang ketika seseorang marah ada 40 urat yang terputus. Dan orang yang bertakwa mampu memaafkan seseorang tanpa seseorang terlebih dahulu meminta maaf.
 
"Jabatan dan kedudukan tak berarti apa-apa kalau kita tidak kembali pada yang fitra. Allah saja mampu memaafkan hambaya apalagi kita yang sesama manusia," katanya. (*)

Previous Post Tim LDRH UIN Alauddin Juara 2 Kompetisi Essay Hukum Tingkat Nasional
Next Post Mahasiswa Keperawatan UIN Alauddin Makassar Raih Juara Kategori Video Ter-estetik