Gambar HAB ke-66 Aparatur Kemenag Diminta Implementasikan Nilai Agama

HAB ke-66 Aparatur Kemenag Diminta Implementasikan Nilai Agama

UIN Online - Upacara Hari  Amal Bakti (HAB) ke 66 Kementrian Agama (Kemenag) berlangsung di dalam ruangan Gubernuran Jalan Urip Sumoharjo berlangsung dengan hikmat, Selasa (03/01/2011).

Upacara tersebut dalam rangka memperingati hari jadi Departemen Agama yang jatuh pada tanggal 03 Januari 1946 pada Kementrian Agama pertama Mohamamd Rasjidi.

Lewat Pembina Upacara, Wakil Gubernur Selawesi-Selatan Ir. H. Agus Arifin Nu'mang, Menteri Agama Republik Indonesia, Suryadarma Ali memesankan bahwa memasuki usia yang ke-66 seharusnya itu merupakan bahan renungan untuk kembali ke titik tolak perjalanan dan kiprah Kemenang.

“Dalam pusaran sejarah bagsa, saat ini seiring dengan perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, isu agama akan semakain berat ke depan,”kata Wakil Gubernur membacakan pesan isi pidato Menteri Agama.

Untuk itu, seluruh aparatur Kementerian Agama dimanapun berada, tidak boleh kehilangan persektif dan wawasan yang menyangkut alasan fundamental berdirinya Kemenag.

Aparatur Kemenag diminta memahami misi tentang fungsi Kementrian Agama yang harus diperkuat dari masa ke masa, serta memahami peran aktual Kemenag di tengah perkembangan bangsa, negara, dan kehidupan beragama.

“Jelas ini merupakan tugas yang tidak ringan karena menyangkut pengelolaan aspek mendasar dan peka dalam kehidupan bangsa yang menuntut tanggung jawab professional dan tanggung jawab moral dari kita semua,” tambahnya lagi.

"Peran yang diembang oleh Kemenag dalam pembangunan bangsa bukan peran yang bersifat marjinal atau pinggiran. Kualitas dan kinerja aparatur Kemenag tidak boleh tertinggal dibanding lembaga lain”.

Ia menambahkan bahwa di era keterbukaan sekarang setiap gerak langkah dan kebijakan aparatur pemerintah selalu dimonitor oleh mata telinga masyarakat. Oleh karena itu ia memesan kepada aparatur Kemenag di seluruh Indonesia agar melayani masyarakat dengan baik.

Pelayanan yang dimaksudkan mulai dari birokrasi yang berkualitas, mudah, cepat, dan akuntabel.

Dalam upacara ini, 81 PNS dianugrahkan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya. Penganugerahan tanda penghormatan tersebut sebagai penghargaan atas nama dharma bakti Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah bekerja dengan penuh pengabdian, kejujuran, kecakapan, dan disiplin secara terus menerus paling singkat 10 tahun, 20 tahun, atau 30 tahun.

Previous Post Tim LDRH UIN Alauddin Juara 2 Kompetisi Essay Hukum Tingkat Nasional
Next Post Mahasiswa Keperawatan UIN Alauddin Makassar Raih Juara Kategori Video Ter-estetik