Start typing & press "Enter" or "ESC" to close
Indonesian
English
العربية
Home
Profil
Pimpinan UIN
Sejarah UIN
Lambang
Visi Misi & Tujuan
Struktur Organisasi
Quality Assurance
Kerjasama Kemitraan
Dasar Hukum Pengelolaan
Pedoman dan Panduan Pengelolaan
Fakultas
Syariah & Hukum
Ekonomi & Bisnis Islam
Tarbiyah & Keguruan
Ushuluddin & Filsafat
Dakwah & Komunikasi
Adab & Humaniora
Sains & Teknologi
Kedokteran & Ilmu Kesehatan
Program Pascasarjana
Lembaga
LEMBAGA
Penjaminan Mutu
Penelitian & Pengabdian Masyarakat
UPT
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
Perpustakaan
Pusat Bahasa
PUSAT
Pusat Studi Gender dan Anak
Pusat Pengembangan Bisnis
Satuan Pengawas Internal (SPI)
International Office (IO)
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Biro
Biro AUPK
Keuangan
Kepegawaian
Perencanaan
Umum
Biro AAKK
Akademik
Kemahasiswaan
Kerjasama
Sistem Informasi
Portal Mahasiswa Dan Dosen
Portal Alumni Dan Karir
Portal Kepegawaian/SDM
E-Kinerja
Kuliah Kerja Nyata
SOP
KIP
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Rumah Jurnal
Repository
Ebook
OPAC
Sistem Pengecekan Ijazah dan Transkrip
Registrasi Mahasiswa Baru
Pustipad Helpdesk
UKT Covid
Ujian Masuk Mandiri
Monev Perkuliahan Daring
Tracer Study
Sister
Kuliah di UIN
Penerimaan Mahasiswa Baru
Unit Kegiatan Mahasiswa
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Agenda
Change Languange
English
العربية
FULBRIGHT
08 April 2009
Administrator
Facebook
Twitter
Linkedin
WA
Kunjungan Fulbright pada hari Selasa tanggal 17 Februari 2008 kali ini sungguh berbeda. Presentasi Fulbright yang berlangsung selama tiga jam dihadiri Pembantu Rektor II dan III, Dekan dalam lingkungan UIN, dosen-dosen junior dan senior yang baru saja menyelesaikan program bahasa Inggris di Bali serta mahasiwa. Dalam sambutannya, Pembantu Rektor, Prof. Dr. Rahim Yunus meminta agar Aminef tidak hanya memperhatikan para anak muda yang sedang bersemangat membangun hidupnya tetapi juga memberikan peluang untuk para professor untuk menyegarkan diri. Permintaan tersebut langsung terjawab dalam presentasi perwakilan Aminef. Berbeda dari biasanya tawaran beasiswa Fulbright kali ini sungguh menggiurkan dan memberikan peluang pada semua kalangan; mahasiswa, alumni, dosen junior, senior, professor, guru SMA bahkan mereka yang tak sempat mengenyam perguruan tinggi. Ibu Adeline Widyastuti perwakilan dari Fulbright mengeaskan bahwa Fulbright adalah organisasi nil laba yang mempunyai jaringan ke 130 negara yang dididirikan oleh senator William Fulbright. William Fulbright melihat pentingnya membangun hubungan baik dan membangun kesepahaman antar satu negara dengan lainnya dengan jalur pendidikan. Oleh karena itu Fulbright tidak hanya mengundang untuk pendidikan atau kunjungan professional ke USA tetapi juga mengundang orang Amerika untuk ke Indonesia. Adeline menjelaskan bahwa beasiswa Fulbright di Indonesia dibahwa management AMINEF (American Indonesian Exchange Foundation). Organisasi ini adalah organisasi nir laba dibawah payung menteri pendidikan dan Duta Besar Amerika. Beasiswa terfavorit yang dikeluarkan oleh Fulbright tahun lalu adalah beasiwa PHD untuk semua jurusan kecuali kedokteran. Persayaratan utama yang ditawarkan adalah nilai TOEFL dan Study Objective yang bagus. Oleh karenanya perwakilan AMINEF menawarkan untuk workshop sehari dimasa datang untuk membahas strategi membuat studi objective yang menarik. Perwakilan AMINEF juga sempat bertemu dengan Rektor UIN dan berkeliling melihat pembangunan UIN Alauddin. Dalam kunjungan singkat ini, AMINEF sangat mengharapkan bahwa UIN berperan aktif untuk mendukung program-program yang mereka tawarkan. RELO George Scholz, direktur RELO, regional English Language Office, yang berada di Jakarta mengunjungi UIN Makassar pada tanggal 5 Februauri 2009. Dalam kunjungan ini George Scholz bertemu dengan Rektor dan Pembantu Rektor bidang kerjasama di Kampus II. Setelah pertemuan ini, ia melanjutkan kunjungannya ke Makassar English Teacher Resource Center (METRC) dimana ia bertemu dengan beberapa dosen bahasa Inggris di lingkungan UIN Alauddin. Dalam pertemuan ini, direktur RELO berdiskusi dengan dosen tersebut dan menanyakan apa gerangan yang bisa ia bantu untuk perpanjangan hubungan baik Amrika Indonesia di bidang pengembangan bahasa. Beberapa dosen menyarakan lanjutan Teacher Training dan Workshop yang sebagaimana RELO lakukan tiap tahu. Disamping itu dosen bahasa Inggris merasa perlu adanya assosiasi yang bisa mengikat mereka sehingga secara bersama-sama bisa mengembangkan diri. Relo juga menambah koleksi bantuannya berupa buku-buku kesusastraan dan buku pengembangan bahasa Inggris. Sejauh ini RELO secara konsisten membantu pengembangan bahasa Inggris di UIN Alauddin. Sejauh ini program RELO yang telah dan akan segera bergulir adalah E-Teacher. Program ini berupa short course untuk dosen Bahasa Inggris di Indonesia selama satu semester secara online. Jadi mereka tidak meninggalkan Indonesia untuk mengikuti satu mata kuliah bahasa Inggris.
Please enable JavaScript to view the
comments powered by Disqus.
Previous Post
Yudisium 23 Mahasiswa, WD I FAH Harap Kontribusi dalam Pengembangan Sejarah Peradaban Islam
Next Post
Ditutup Kaprodi, Bioleaf IX HMJ Biologi Resmi Berakhir
Berita Terbaru
Berita Populer
Yudisium 23 Mahasiswa, WD I FAH Harap Kontribusi dalam Pengembangan Sejarah Peradaban Islam
22 November 2024
Ditutup Kaprodi, Bioleaf IX HMJ Biologi Resmi Berakhir
22 November 2024
WD I FAH Jadi Narasumber Kajian Kamis Dhuha di Masjid Nurul Iman Telkom Makassar
22 November 2024
Mahasiswa SPI FAH Bahas Bissu dan Keberagaman Gender Suku Bugis di Forum iGURU, Malaysia
22 November 2024
Raihan Taufiq, Mahasiswa SPI UIN Alauddin Jadi Presenter di Konferensi Bibliometrika Indonesia 2024
22 November 2024
3 Makna Dasar Hidup Dalam Al-Quran
11 Agustus 2011
Tahun Akademik 2019/2020, Ini Jumlah Kuota Maba Setiap Prodi di UIN Alauddin
18 Februari 2019
Berikut ini Jalur Masuk UIN Alauddin Makassar T.A. 2019/2020
18 Februari 2019
Dosen Keperawatan UIN Alauddin Loloskan 23 Soal pada Try Out UKNI ke-XXX
02 Oktober 2024
Prof Abustani Kaji Kelompok Mutaqaddimah dan Mutaakhirin
26 Mei 2011