Gambar FULBRIGHT

FULBRIGHT

Kunjungan Fulbright pada hari Selasa tanggal 17 Februari 2008 kali ini sungguh berbeda. Presentasi Fulbright yang berlangsung selama tiga jam dihadiri Pembantu Rektor II dan III, Dekan dalam lingkungan UIN, dosen-dosen junior dan senior yang baru saja menyelesaikan program bahasa Inggris di Bali serta mahasiwa. Dalam sambutannya, Pembantu Rektor, Prof. Dr. Rahim Yunus meminta agar Aminef tidak hanya memperhatikan para anak muda yang sedang bersemangat membangun hidupnya tetapi juga memberikan peluang untuk para professor untuk menyegarkan diri. Permintaan tersebut langsung terjawab dalam presentasi perwakilan Aminef. Berbeda dari biasanya tawaran beasiswa Fulbright kali ini sungguh menggiurkan dan memberikan peluang pada semua kalangan; mahasiswa, alumni, dosen junior, senior, professor, guru SMA bahkan mereka yang tak sempat mengenyam perguruan tinggi. Ibu Adeline Widyastuti perwakilan dari Fulbright mengeaskan bahwa Fulbright adalah organisasi nil laba yang mempunyai jaringan ke 130 negara yang dididirikan oleh senator William Fulbright. William Fulbright melihat pentingnya membangun hubungan baik dan membangun kesepahaman antar satu negara dengan lainnya dengan jalur pendidikan. Oleh karena itu Fulbright tidak hanya mengundang untuk pendidikan atau kunjungan professional ke USA tetapi juga mengundang orang Amerika untuk ke Indonesia. Adeline menjelaskan bahwa beasiswa Fulbright di Indonesia dibahwa management AMINEF (American Indonesian Exchange Foundation). Organisasi ini adalah organisasi nir laba dibawah payung menteri pendidikan dan Duta Besar Amerika. Beasiswa terfavorit yang dikeluarkan oleh Fulbright tahun lalu adalah beasiwa PHD untuk semua jurusan kecuali kedokteran. Persayaratan utama yang ditawarkan adalah nilai TOEFL dan Study Objective yang bagus. Oleh karenanya perwakilan AMINEF menawarkan untuk workshop sehari dimasa datang untuk membahas strategi membuat studi objective yang menarik. Perwakilan AMINEF juga sempat bertemu dengan Rektor UIN dan berkeliling melihat pembangunan UIN Alauddin. Dalam kunjungan singkat ini, AMINEF sangat mengharapkan bahwa UIN berperan aktif untuk mendukung program-program yang mereka tawarkan. RELO George Scholz, direktur RELO, regional English Language Office, yang berada di Jakarta mengunjungi UIN Makassar pada tanggal 5 Februauri 2009. Dalam kunjungan ini George Scholz bertemu dengan Rektor dan Pembantu Rektor bidang kerjasama di Kampus II. Setelah pertemuan ini, ia melanjutkan kunjungannya ke Makassar English Teacher Resource Center (METRC) dimana ia bertemu dengan beberapa dosen bahasa Inggris di lingkungan UIN Alauddin. Dalam pertemuan ini, direktur RELO berdiskusi dengan dosen tersebut dan menanyakan apa gerangan yang bisa ia bantu untuk perpanjangan hubungan baik Amrika Indonesia di bidang pengembangan bahasa. Beberapa dosen menyarakan lanjutan Teacher Training dan Workshop yang sebagaimana RELO lakukan tiap tahu. Disamping itu dosen bahasa Inggris merasa perlu adanya assosiasi yang bisa mengikat mereka sehingga secara bersama-sama bisa mengembangkan diri. Relo juga menambah koleksi bantuannya berupa buku-buku kesusastraan dan buku pengembangan bahasa Inggris. Sejauh ini RELO secara konsisten membantu pengembangan bahasa Inggris di UIN Alauddin. Sejauh ini program RELO yang telah dan akan segera bergulir adalah E-Teacher. Program ini berupa short course untuk dosen Bahasa Inggris di Indonesia selama satu semester secara online. Jadi mereka tidak meninggalkan Indonesia untuk mengikuti satu mata kuliah bahasa Inggris.
Previous Post Biro AAKK UIN Alauddin dan Disnakertrans Sulsel Teken PKS, Kolaborasi Cetak Mahasiswa Siap Kerja
Next Post PSGA UIN Alauddin Makassar Raih Penghargaan Perguruan Tinggi Responsif Gender Peringkat Madya