UIN Alauddin Online - Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mengadakan Konferensi Internasional membahas tantangan islam di era metaverse.
Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid selama dua hari, 14 sampai 15 Juli 2022, melalui zoom meeting dan offline di Hotel Sultan Alauddin, Kampus I UIN, Kota Makassar.
Kegiatan ini melibatkan narasumber berbagai Negara, yaitu RMIT University Australia, Assosiate Professor Julian Lee. Kemudian, Universiti Teknologi, MARA Malaysia, Ts. Siti Fatahiyah Muhamood.
Selanjutnys, University of Anbar, Irak, Prof Dr Hamad Farhan Hammadi. UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Prof Ismatu Ropi MA Ph D dan mewakili pembicara dari UIN Alauddin Makassar, Prof Dr M Saleh Tajuddin MA Ph D.
Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis menyampaikan, tiga fase alam digitalisasi kehidupan, mulai dari universe, televerse hingga metaverse, ketiganya dimaknai sebagai batas-batas kehidupan dunia maya.
Tentu saja, lanjut Guru Besar Pendidikan Islam itu, realitas tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Islam sebagai agama yang humanis, di mana dunia metaverse bisa saja membatasi perjumpaan fisik manusia.
"Apakah Islam dapat beradaptasi dengan dunia metaverse? bisakah di suatu saat nanti kaum muslim berjamaah dari rumah masing-masing? atau akad nikah dilaksanakan secara online? itulah pertanyaan yang diharapkan terjawab di dalam konferensi internasional ini" jelasnya.
Sementara itu, Dekan FUF, Dr Muhsin Mahfudz dalam sambutanny, sangat mengapresiasi terselenggaranya konferensi tersebut dan mengharapkan agar kegiatan seperti ini menjadi tradisi yang baik, khususnya dalam menghidupkan tradisi intelektual lingkup FUF.
Metaverse adalah sebuah konsep tentang masa depan dalam dunia teknologi. Manusia akan berinteraksi dan beraktivitas dengan sesama seperti pergi ke bioskop, konser musik, dan restoran secara virtual.