Gambar Dari Pesisir Sinjai ke Panggung Akademik: Prof. Syamsuddin Jadi Guru Besar Ilmu Sosiologi

Dari Pesisir Sinjai ke Panggung Akademik: Prof. Syamsuddin Jadi Guru Besar Ilmu Sosiologi

UIN Alauddin Online - Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar kembali menambah deretan Guru Besar di bidang ilmu sosial. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Prof. Dr. Syamsuddin AB, S.Ag., M.Pd., secara resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Sosiologi pada Kamis, 26 Juni 2025.

Prosesi pengukuhan digelar dalam Sidang Senat Terbuka Luar Biasa yang berlangsung khidmat di Auditorium Kampus II Samata-Gowa, dan dipimpin langsung oleh Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Drs. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D.

Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul "Sistem Pengasuhan Anak Keluarga Nelayan di Kabupaten Sinjai", Prof. Syamsuddin memaparkan hasil kajian sosiologis mengenai dinamika pengasuhan anak dalam keluarga nelayan. Ia menguraikan bagaimana struktur sosial, nilai budaya, dan interaksi keluarga membentuk pola pengasuhan yang khas dan bermakna.

“Keluarga nelayan adalah gambaran nyata bagaimana nilai-nilai budaya, peran sosial, dan harapan masa depan ditanamkan secara kolektif kepada anak-anak mereka,” ungkap Prof. Syamsuddin. “Ini adalah bentuk pengasuhan yang lahir dari kearifan lokal dan harus dilihat sebagai kekuatan sosial, bukan sebagai bentuk keterbelakangan.”

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sistem pengasuhan anak tidak hanya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga menjadi medium penting dalam mentransmisikan nilai, norma, dan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya.

“Pengasuhan bukan sekadar membesarkan anak, tetapi tentang menanamkan identitas, nilai, dan harapan kolektif keluarga serta masyarakat. Ini adalah proses sosiologis yang kompleks, yang pada akhirnya sangat menentukan kualitas sumber daya manusia di masa depan,” terangnya.

Dalam paparannya, Prof. Syamsuddin juga menyoroti peran suami dan istri dalam struktur keluarga yang terus berubah mengikuti dinamika sosial. Ia menegaskan bahwa aktivitas pengasuhan memiliki dimensi simbolik yang mendalam, melekat dalam struktur sosial, serta menjadi bagian dari warisan budaya masyarakat.

Menurutnya, pendekatan sosiologis dalam memahami sistem pengasuhan sangat penting, terutama dalam menyusun kebijakan pembangunan yang adil dan kontekstual bagi masyarakat pesisir.

“Saya berharap, hasil penelitian ini tidak hanya menjadi dokumen akademik, tetapi juga dapat menjadi dasar dalam merumuskan kebijakan yang berpihak pada keluarga-keluarga nelayan. Mereka sering kali luput dari perhatian dalam agenda pembangunan nasional,” harapnya.

Pengukuhan ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan akademik Prof. Syamsuddin, sekaligus memperkuat komitmen UIN Alauddin Makassar dalam mengembangkan keilmuan yang bersumber dari realitas sosial dan kearifan lokal. Diharapkan, ke depan akan lahir lebih banyak kajian sosial yang membumi, menyentuh akar kehidupan masyarakat, dan mampu menjawab tantangan pembangunan berbasis nilai dan budaya bangsa.

Previous Post Mahasiswa S2 Kesmas UIN Makassar Edukasi Masyarakat Jeneponto Gizi Lokal untuk Atasi Stunting
Next Post Bina PPPK Tahap I dan CPNS 2024, Rektor UIN Makassar Tanamkan Nilai Budaya Kerja Kemenag