Gambar FGD Evaluasi KKN Angkatan 74: UIN Alauddin Bangun KKN Lebih Inovatif dan Berkualitas

FGD Evaluasi KKN Angkatan 74: UIN Alauddin Bangun KKN Lebih Inovatif dan Berkualitas

UIN Alauddin Online - Kamis 21 Maret 2024, di Ruang Rapat Rektorat Lt.1, LP2M menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi Internal Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 74. 

Acara ini dihadiri oleh sejumlah pimpinan lingkup universitas, diantaranya Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Kamaluddin Abunawas M Ag yang sekaligus membuka kegiatan. 

Ketua LP2M, Dr Rosmini Amin M Th I, Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat Dr. H. Muh. Saleh Ridwan, M.Ag,  dan pimpinan LP2M lainnya).  Serta Badan Pelaksana KKN, dan Dosen Pembimbing KKN Angkatan 74.

FGD ini bertujuan untuk mengumpulkan masukan dan inovasi terkait pelaksanaan KKN yang akan datang, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas dan dampak positif dari program ini. 

Dalam sambutannya, Prof Kamaluddin Abunawas M Ag memberikan motivasi agar dapat mengembangkan formulasi KKN yang dapat membuat perbedaan dengan KKN sebelumnya.

Salah satu sorotan utama dari FGD ini adalah pengembangan konsep KKN terintegrasi dengan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang sementara dirumuskan pedomannya oleh tim dokumen mutu LP2M untuk selanjutnya difinalisasi. 

Konsep ini diharapkan dapat menjawab tantangan zaman yang terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

Para BP KKN dan Dosen Pembimbing KKN memberikan berbagai kesan, pesan, dan masukan terkait pengalaman mereka dalam mengawal dan membimbing mahasiswa selama KKN. Hal ini menjadi penting sebagai bahan evaluasi dan perbaikan ke depannya.

Sebagai penutup diskusi, Ketua LP2M, Dr Rosmini Amin menguatkan hasil FGD bahwa evaluasi KKN menyoroti pentingnya kolaborasi dengan pihak eksternal untuk memaksimalkan pembangunan desa. 

Usulan perubahan bentuk laporan KKN dari manual ke sistem online (YouTube dan Google Drive) juga diajukan. 

Selain itu, program unggulan setiap desa KKN yang dapat dijadikan artikel pada jurnal yang terakreditasi, serta seminar akhir yang dipresentasikan di desa agar pihak pemerintah dan masyarakat setempat mengetahui jenis program pengabdian mahaisiswa KKN di desa masing- masing.

Kegitan evaluasi ini juga memberi pertimbangan tentang perlunya dirumuskan tujuan dan target setiap tahapan secara operasional dan lebih rinci termasuk tahapan kunjungan pimpinan UIN ke lokasi KKN agar tahapan ini dapat berkontribusi secara riil terhadap output pengabdian masyarakat melalui KKN. 

Masukan dari peserta FGD yang perlu dikawal yakni terkait penentuan  “desa binaan” yang menjadi laboratorium akademik sekaligus laboratoium pengabdian mahasiswa dan dosen. 

Hal ini untuk mendukung program pengabdian yang lebih sustainable dan lebih berorientasi kepada pendampingan pembangunan desa yg terprogram dan sistematis.

Hasil dari kegiatan ini dapat dijadikan acuan oleh LP2M untuk menindaklanjuti seluruh masukan dan inovasi yang diberikan guna pelaksanaan KKN selanjutnya dapat menjadi lebih inovatif, berkualitas, dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat.

Previous Post 14 Dokter Muda Jebolan UIN Alauddin Makassar Diambil Sumpahnya
Next Post Kebijakan Rektor, Hanya 31 Mahasiswa FEBI UIN Makassar Diwisuda