Gambar Budaya Islam Tidak Harus Budaya Arab

Budaya Islam Tidak Harus Budaya Arab

UIN Online - Agama Islam pertama kali diturunkan di jazirah Arab. Walaupun demikian, budaya yang dianut Indonesia yang mayoritas warganya adalah muslim, tak harus menggunakan budaya bangsa Arab.

Hal tersebut ditegaskan Dr Baharuddin HS di depan jamaah tarawih masjid kampus I Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sabtu (07/08/2011) malam. Ceramah tarawih yang dibawakan ustad Baharuddin berjudul Budaya Islam Tidak Harus Budaya Barat.

“Tema ini agak berat bagi saya. Budaya Islam tidak harus Budaya Arab. Akan tetapi jika ada benarnya maka alhamdulillah namun jika agak berat maka maafkan saya,” katanya sebelum masuk ke inti ceramah.

Menurutnya, awal keberadaan manusia dari Adam dan Hawa. Namun, karena semakin banyak manusia dan makin berpiasa jauh maka terciptalah budaya yanbg berbeda.

Budaya Islam, banyak yang menyakini bahwa Budaya tersebut harus budaya Arab. Namun, bagi Dr Baharuddin menayatakan bahwa sepanjang budaya tersebut masih bersifat Ma’ruf maka tidak ada larangan untuk melestarikan budaya tersebut.

“Islam tidak datang di tempat yang kosong budaya. Termasuk di Arab dan di Indonesia. Di Arab pada awalnya memiliki budaya yang suka menyembah berhala akan tetapi datang budaya Islam meluruskan bahwa hal tersebut tidak boleh dilakukan. Islam hanya ‘kebetulan’ turun di Arab. Makanya banyak orang yang menilai bahwa Islam itu identik dengan Arab,” paparnya.

“Jika sesuatu yang ma’ruf tidak terlalu disosialisasikan maka bisa saja jadi mungkar. Begitu pula sebaliknya. Terkadang di tempat tertentu ada kebiasaan yang tidak boleh dilakukan, namun di tempat lain belum tentu diperlakukan sama oleh masyarakat,” tambahnya. (*)

Previous Post Tim LDRH UIN Alauddin Juara 2 Kompetisi Essay Hukum Tingkat Nasional
Next Post Mahasiswa Keperawatan UIN Alauddin Makassar Raih Juara Kategori Video Ter-estetik