Gambar Bahaya Pernikahan Dini Dibongkar Mahasiswa KKN UIN Alauddin di Hadapan Siswa SMAN 3 Gowa

Bahaya Pernikahan Dini Dibongkar Mahasiswa KKN UIN Alauddin di Hadapan Siswa SMAN 3 Gowa

UIN Alauddin Online – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 77 Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar dari Posko 2 Kelurahan Tamallayang menggelar sosialisasi bertema Bahaya Pernikahan Dini kepada siswa-siswi SMAN 3 Gowa, Senin 11 Agustus 2025.

Kegiatan yang berlangsung di aula sekolah mulai pukul 10.30 WITA ini diikuti sekitar 40 siswa kelas XI. Sosialisasi bertujuan meningkatkan kesadaran remaja mengenai dampak negatif pernikahan di usia muda, baik dari sisi kesehatan, pendidikan, maupun sosial.

Pemateri utama, Alif Revka Mahesa mahasiswa UIN Alauddin yang pernah meraih Juara Satu Debat British Parliamentary 2024. Ia memaparkan materi secara interaktif dengan presentasi visual, video edukasi, dan sesi tanya jawab. 

Ia menjelaskan sejumlah risiko pernikahan dini, seperti putus sekolah, masalah kesehatan reproduksi, kekerasan dalam rumah tangga, tekanan mental, hingga ketidakstabilan ekonomi.

“Pernikahan adalah komitmen besar yang memerlukan kesiapan mental, finansial, dan emosional yang matang. Usia remaja sebaiknya digunakan untuk fokus belajar, mengembangkan bakat, dan mengejar cita-cita,” ujar Alif.

Antusiasme peserta terlihat jelas saat sesi tanya jawab. Salah satu siswa, Nurhidayatullah Syarif, menyampaikan pandangannya.

“Dari video tersebut saya belajar bahwa kita harus menikmati masa muda, karena menikah sebelum siap itu berisiko dan penuh tanggung jawab. Kejarlah karier dan cita-cita terlebih dahulu.”

Kegiatan yang berakhir sekitar pukul 11.40 WITA ini ditutup dengan foto bersama sebagai simbol komitmen bersama untuk mencegah pernikahan dini. Revka Mahesa menutup dengan pesan.

“Dunia masih terlalu luas untuk menjatuhkan hati di tempat kelahiran. Tumbuhlah, menjelajahlah, jangan biarkan nafsu sesaat mengubur potensi dan kesempatan untuk melihat dunia,” tutupnya.

Sosialisasi ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam mencegah praktik pernikahan dini di kalangan remaja Gowa, sekaligus mendorong mereka untuk memprioritaskan pendidikan dan pengembangan diri demi masa depan yang lebih cerah.


Previous Post SPI ITH Studi Banding ke SPI UIN Alauddin, Intip Rahasia Sistem Pengawasan yang Efektif
Next Post Kolaborasi UPA, Mahasiswa KKN 77 UIN Alauddin Gelar Penyuluhan Stunting di Desa Sanrobone Takalar