Gambar UKM RITMA Gelar Dialog Bahas Peran UMKM

UKM RITMA Gelar Dialog Bahas Peran UMKM

UIN Online – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Riset Keilmuan dan Kemitraan Masyarakat (RITMA) menggelar Bazar dan Dialog. Kegiatan ini mengusung tema Peran UMKM dalam Perekonomian Indonesia yang dilaksanakan di Warkop Mau.co Jalan Tun Abdul Razak. Kamis (4/2/2021)

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FEBI, Dr Amiruddin K. Dalam dialog, Ia mengatakan bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menangah (UMKM) untuk  perekonomian Indonesia sangatlah berkontribusi dan berperan.

Alasannya kata Dr Amir ialah karena lebih dari 90 persen tenaga kerja Indonesia bekerja pada sektor UMKM. Juga Data Kementerian Koperasi dan UMKM menunjukkan kontribusi UMKM pada PDB 2017 mencapai 60,34 persen. Sementara, menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, pekerja pada sektor UMKM sebanyak 116 juta orang. "Kontribusi ini masih dapat ditingkatkan," ujarnya.

Selain itu, menurutnya UMKM terbukti tahan banting menghadapi krisis seperti yang pernah terjadi pada 2012 dan pelambatan pertumbuhan yang terjadi pada 2015. UMKM berhasil menjadi payung bagi Indonesia dalam menghadapi badai ekonomi. Ia juga mengingatkan agar mahasiswa harus kreatif dalam memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan.

“Anak muda jaman sekarang banyak-banyak berkreasi lah, kreatif inovatif karena pemerintah itu menyiapkan dana untuk UMKM. Nah, pertanyaannya sekarang kembali lagi ke kita bagaiamana menjemput fasilitas-fasilitas yang disediakan itu,” tuturnya.

Selain itu, Ketua Umum UKM RITMA Muhammad Imran Nur memaparkan tujuan mengambil tema tersebut karena sektor sistem ekonomi yang paling disoroti selama pandemi.

“Dialog ini adalah bentuk ikhtiar untuk terus merawat ritme keilmuan, tema yang diangkat di dialog kali ini adalah ekonomi sektor. Ekonomi memang salah satu sektor yang disoroti selama pandemi, artinya tidak semua orang siap dalam hal ekonomi menghadapi pandemi, harapannya dengan diangkatnya tema ini ada solusi, ada manfaat dan bisa saja ada karya yang muncul,” katanya.

Ia berharap dengan diadakannya dialog ini dapat mempertegas bahwa mahasiswa adalah Agen of Change. “Harapan saya kedepannya mahasiswa harus lebih menokohkan diri, jangan mau berpikiran feodal terus, feodal yang saya maksud adalah selalu bilang ada ini kenapa harus saya, atau mengandalkan orang lain. Mahasiswa hari ini harus mempertegas marwahnya sebagai Agent of Change berani ber akselerasi di luar, kreatif, kritis terhadap isu-isu terkini dan kompetitif untuk hal-hal kebaikan,” ucapnya.
 
Previous Post UIN Alauddin Makassar Serahkan 88 SK CPNS Formasi Tahun 2024
Next Post UIN Alauddin Raih Peringkat Ketiga Transaksi CMS Tertinggi Semester II 2024 KPPN Makassar II