Start typing & press "Enter" or "ESC" to close
Indonesian
English
العربية
Home
Profil
Pimpinan UIN
Sejarah UIN
Lambang
Visi Misi & Tujuan
Struktur Organisasi
Quality Assurance
Kerjasama Kemitraan
Dasar Hukum Pengelolaan
Pedoman dan Panduan Pengelolaan
Fasilitas Kampus
Peta Kampus
Fakultas
Syariah & Hukum
Ekonomi & Bisnis Islam
Tarbiyah & Keguruan
Ushuluddin & Filsafat
Dakwah & Komunikasi
Adab & Humaniora
Sains & Teknologi
Kedokteran & Ilmu Kesehatan
Program Pascasarjana
Lembaga
LEMBAGA
Penjaminan Mutu
Penelitian & Pengabdian Masyarakat
UPT
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
Perpustakaan
Pusat Bahasa
PUSAT
Pusat Studi Gender dan Anak
Pusat Pengembangan Bisnis
Satuan Pengawas Internal (SPI)
International Office (IO)
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Biro
Biro AUPK
Keuangan
Kepegawaian
Perencanaan
Umum
Biro AAKK
Akademik
Kemahasiswaan
Kerjasama
Sistem Informasi
Portal Mahasiswa Dan Dosen
Portal Alumni Dan Karir
Portal Kepegawaian/SDM
E-Kinerja
Kuliah Kerja Nyata
SOP
KIP
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Rumah Jurnal
Repository
Ebook
OPAC
Sistem Pengecekan Ijazah dan Transkrip
Registrasi Mahasiswa Baru
Pustipad Helpdesk
UKT Covid
Ujian Masuk Mandiri
Monev Perkuliahan Daring
Tracer Study
Sister
Kuliah di UIN
Penerimaan Mahasiswa Baru
Unit Kegiatan Mahasiswa
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Agenda
Change Languange
English
العربية
UIN Alauddin Gelar Kuliah Umum Bersama Prof. Amin Abdullah, Angkat Tema Integrasi Islamic Studies
03 September 2025
Penulis:
Widyawati MP
Facebook
Twitter
Linkedin
WA
UIN Alauddin Online - Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggelar kuliah umum bertema “Islamic Studies Integratif dan Relevansinya dengan Transformasi Syariah dalam Penegakan Hukum di Indonesia”, Selasa, 2 September 2025. Acara berlangsung secara hybrid di Ruang Rapat Senat Lantai 4 Gedung Rektorat UIN Alauddin dan melalui siaran daring. Kuliah umum ini menghadirkan Prof. Dr. H. M. Amin Abdullah, Guru Besar Filsafat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sebagai narasumber utama. Hadir pula Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Drs. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D., Dekan FSH Dr. H. Abd Rauf Muhammad Amin, Lc., M.A., serta para wakil dekan, guru besar, direktur pascasarjana, dosen, dan civitas akademika UIN Alauddin. Dekan FSH, Dr. Abd Rauf Muhammad Amin, menyebut kehadiran Prof. Amin sebagai keberkahan langka. “Kalau orang bilang durian runtuh, itulah yang kita rasakan hari ini,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta. Ia menegaskan bahwa pemikiran Prof. Amin sangat relevan, khususnya tentang Maqashid Syariah, yang kini telah menjadi mata kuliah wajib di semua program studi FSH melalui revisi kurikulum terbaru. “Ini menjadi bukti keseriusan kami menghadirkan pendekatan integratif dalam studi syariah,” tambahnya. Rektor UIN Alauddin, Prof. Hamdan Juhannis, juga menyampaikan apresiasi mendalam. Ia menyebut Prof. Amin sebagai “guru integrasi keilmuan di Indonesia” yang pemikirannya wajib dipelajari siapa pun yang menekuni studi Islam. “Kalau belajar Islam tanpa membaca karya Prof. Amin, pemahamannya belum utuh. Beliau bukan hanya akademisi, tetapi juga penunjuk arah bagi pengembangan Islamic Studies di Indonesia,” tegasnya. Sebelum kuliah umum dimulai, Prof. Hamdan Juhannis didampingi Dr. Abd Rauf Muhammad Amin menyerahkan cenderamata kepada Prof. Amin Abdullah sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi. Momen tersebut menjadi penanda komitmen bersama untuk terus mengembangkan kajian Islam integratif yang relevan bagi bangsa dan umat. Acara dipandu moderator Ahkam Jayadi, S.H., M.H., dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang dalam pengantarnya menekankan pentingnya menghubungkan Islamic Studies dengan persoalan praktis, seperti penegakan hukum dan etika sosial. “Kita harus waspada terhadap fenomena spiritual corruption, yakni penyalahgunaan tafsir agama yang menyesatkan umat. Di sinilah pentingnya kajian integratif agar agama tetap menjadi rahmat bagi semesta,” ujarnya. Dalam penyampaian materinya, Prof. Amin Abdullah menyoroti pentingnya transformasi Islamic Studies agar tetap relevan dengan zaman. Ia menguraikan empat agenda besar, yakni menghadapi disrupsi, memperkuat interfaith dialogue, mendorong equal citizenship, dan mengintegrasikan sains dengan nilai-nilai keislaman. “Islamic Studies tidak bisa lagi hanya bergerak di ranah normatif, tetapi harus berdialog dengan ilmu pengetahuan dan realitas sosial. Tanpa itu, agama akan terjebak dalam eksklusivisme,” paparnya.
Kategori:
Berita dan Informasi Kampus
4.2K
Please enable JavaScript to view the
comments powered by Disqus.
Previous Post
Praktikum KKL Ibadah: Penentuan 1 Rabiul Akhir 1447 H Bersama Para Dosen Serta Para Mahasiswa FSH UI
Next Post
Bikin Bangga! Mahasiswa UIN Raih Gelar Best Persahabatan di Duta Kampus Sulsel
Berita Terbaru
Berita Populer
Praktikum KKL Ibadah: Penentuan 1 Rabiul Akhir 1447 H Bersama Para Dosen Serta Para Mahasiswa FSH UI
26 September 2025
Aksi Nyata Cinta Rasul: Wujudkan Kesalehan Lingkungan Melalui Eco-Teologi
26 September 2025
Kuliah Umum Prodi Ilmu Politik UIN Alauddin Bahas Survei Politik dan Partisipasi Publik
26 September 2025
Professor UIN Alauddin: Kisah Nabi Yusuf Jadi Pedoman Wujudkan Kedaulatan Pangan Indonesia
26 September 2025
Swasembada Pangan Bukan Hanya Beras: Hanum Tekankan Pangan Lokal untuk Ketahanan Iklim
26 September 2025
3 Makna Dasar Hidup Dalam Al-Quran
11 Agustus 2011
Tahun Akademik 2019/2020, Ini Jumlah Kuota Maba Setiap Prodi di UIN Alauddin
18 Februari 2019
Berikut ini Jalur Masuk UIN Alauddin Makassar T.A. 2019/2020
18 Februari 2019
Dosen Keperawatan UIN Alauddin Loloskan 23 Soal pada Try Out UKNI ke-XXX
02 Oktober 2024
Prof Abustani Kaji Kelompok Mutaqaddimah dan Mutaakhirin
26 Mei 2011