UIN Alauddin Online - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh tim riset Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar dalam Program Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) Kompetisi Gelombang 4 yang diselenggerakan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).
Setelah melalui proses evaluasi ketat oleh Kementerian Keuangan dan auditor independen, tim yang diketuai oleh Prof. Dr. Muh. Khalifah Mustami, M.Pd, dinyatakan clear dan resmi mendapatkan pendanaan lanjutan sebesar Rp176 juta untuk tahun kedua.
Tim peneliti yang juga diperkuat oleh Amriana Hifizah, Ph.D., Dr. Astati, dan Anas Qurniawan S.Pt, M.Si., ini mengusung riset berjudul: "Inovasi Fitobiotik pada Pakan dengan Imbuhan Tepung Daun Ubi Jalar untuk Mewujudkan Green Farm Sapi Potong di Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan."
Yang menarik, dari seluruh peserta RIIM Gelombang 4 secara nasional, hanya enam tim riset yang berhasil lolos ke pendanaan tahun kedua dan Tim UIN Alauddin salah satunya. Ini merupakan capaian signifikan sekaligus alarm penting tentang bagaimana riset berbasis kebutuhan lokal mampu berbicara di tingkat nasional.
Prof. Muhammad Khalifah Mustami menyatakan bahwa keberhasilan timnya merupakan bentuk kontribusi nyata UIN Alauddin dalam membangun riset berbasis kearifan lokal yang berdampak nasional.
"Keberhasilan ini kami dedikasikan untuk masyarakat dan civitas akademika UIN Alauddin. Ini bukti bahwa riset yang berakar dari lokal bisa bersaing di tingkat nasional," ujar Prof. Dr. Muh. Khalifah Mustami, M.Pd, ketua tim riset.
Lebih lanjut, Guru Besar Metodologi Penelitian ini menjelaskan bahwa penggunaan daun ubi jalar sebagai imbuhan pakan bertujuan untuk menciptakan sistem peternakan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
"Kami ingin menjadikan ubi jalar bukan hanya sebagai bahan pangan, tapi juga sebagai inovasi pakan yang ramah lingkungan bagi peternakan sapi," jelasnya.
Mantan Dekan Fakultas Sains dan Tekologi dua periode ini berharap kegiatan riset ini dapat menjadi trigger bagi seluruh civitas akademik UIN Alauddin untuk tumbuh kembangnya atmosfir penelitian yang mendukung etika, keadilan dan kebebasan akademik di lingkungan UIN Alauddin.
“Saya berharap kegiatan riset ini bisa menjadi pemantik semangat bagi seluruh civitas akademika UIN Alauddin untuk mengembangkan atmosfer penelitian yang sehat, menjunjung tinggi etika, keadilan, dan kebebasan akademik,” pungkas Prof. Dr. Muh. Khalifah Mustami, M.Pd.