Start typing & press "Enter" or "ESC" to close
Indonesian
English
العربية
Home
Profil
Pimpinan UIN
Sejarah UIN
Lambang
Visi Misi & Tujuan
Struktur Organisasi
Quality Assurance
Kerjasama Kemitraan
Dasar Hukum Pengelolaan
Pedoman dan Panduan Pengelolaan
Fasilitas Kampus
Peta Kampus
Fakultas
Syariah & Hukum
Ekonomi & Bisnis Islam
Tarbiyah & Keguruan
Ushuluddin & Filsafat
Dakwah & Komunikasi
Adab & Humaniora
Sains & Teknologi
Kedokteran & Ilmu Kesehatan
Program Pascasarjana
Lembaga
LEMBAGA
Penjaminan Mutu
Penelitian & Pengabdian Masyarakat
UPT
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
Perpustakaan
Pusat Bahasa
PUSAT
Pusat Studi Gender dan Anak
Pusat Pengembangan Bisnis
Satuan Pengawas Internal (SPI)
International Office (IO)
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Biro
Biro AUPK
Keuangan
Kepegawaian
Perencanaan
Umum
Biro AAKK
Akademik
Kemahasiswaan
Kerjasama
Sistem Informasi
Portal Mahasiswa Dan Dosen
Portal Alumni Dan Karir
Portal Kepegawaian/SDM
E-Kinerja
Kuliah Kerja Nyata
SOP
KIP
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Rumah Jurnal
Repository
Ebook
OPAC
Sistem Pengecekan Ijazah dan Transkrip
Registrasi Mahasiswa Baru
Pustipad Helpdesk
UKT Covid
Ujian Masuk Mandiri
Monev Perkuliahan Daring
Tracer Study
Sister
Kuliah di UIN
Penerimaan Mahasiswa Baru
Unit Kegiatan Mahasiswa
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Agenda
Change Languange
English
العربية
Puskistek UIN Alauddin Bahas Peran Akademisi Melalui Kajian Ilmiah
31 Desember 2018
Penulis: Andriani
Facebook
Twitter
Linkedin
WA
UIN Online – Pusat Kajian Islam, Sains dan Teknologi (Puskistek) UIN Alauddin Makassar melaksanakan kajian ilmiah. Dengan mengusung tema Demokrasi, Politik Identitas, dan Peran Akademisi, kegiatan ini digelar di Hotel Continent Centrepoint Panakkukang. Sabtu (22/12/2019).
Narasumber dalam Kegiatan tersebut merupakan guru besar UIN Alauddin Makassar Qasim Mathar dan Kepala Puskistek UIN Alauddin Makassar Wahyuddin Halim.
Salah seorang narasumber, Qasim Mathar mengatakan bahwa peran akademisi dalam demokrasi harus independen dan memahami serta berani mengambil resiko untuk membimbing warga.
Selain itu, ia berharap para pemilih dapat menetukan pilihan kepada calon legislatif harus berdasarkan akal sehat, bukan berdasarkan agama.
Semua calon legislatif menggunakan agama sebagai identitas politik, jadi seorang akademisi harus menggunakan akal sehat untuk memilih caleg, ujarnya.
Qasim menambahkan, banyak akademisi acuh dengan demokrasi yang naik menara ketika demokrasi berlangsung dan akan turun ketika sepi.
Kategori:
Penelitian dan Pengembangan
398
Tags:
Kegiatan Kampus
4.6K
Please enable JavaScript to view the
comments powered by Disqus.
Previous Post
Rektor UIN Alauddin Terima Kunjungan Rektor Al-Mustafa University Iran
Next Post
Rektor UIN Alauddin Sambut Tim Asesor BAN-PT, Tekankan Sinergi dan Optimisme Prodi AFI
Berita Terbaru
Berita Populer
Rektor UIN Alauddin Terima Kunjungan Rektor Al-Mustafa University Iran
05 November 2025
Rektor UIN Alauddin Sambut Tim Asesor BAN-PT, Tekankan Sinergi dan Optimisme Prodi AFI
05 November 2025
Asesor BAN-PT Dorong Penguatan Digitalisasi dan Kuantifikasi Data Prodi Aqidah dan Filsafat Islam
05 November 2025
Tuan Rumah Diklat BPIP, Rektor UIN Alauddin Tekankan Tiga Kompetensi Dosen
04 November 2025
Prof. Ayman Bahas Evolusi Studi Islam, Kemenag Paparkan Beasiswa BIB
03 November 2025
3 Makna Dasar Hidup Dalam Al-Quran
11 Agustus 2011
Tahun Akademik 2019/2020, Ini Jumlah Kuota Maba Setiap Prodi di UIN Alauddin
18 Februari 2019
Berikut ini Jalur Masuk UIN Alauddin Makassar T.A. 2019/2020
18 Februari 2019
Dosen Keperawatan UIN Alauddin Loloskan 23 Soal pada Try Out UKNI ke-XXX
02 Oktober 2024
Prof Abustani Kaji Kelompok Mutaqaddimah dan Mutaakhirin
26 Mei 2011
Lewati ke konten
Buka bilah alat
Alat AksesVisi
Fokus Lebih Jelas
Perbesar Teks
Perkecil Teks
Spasi Teks
Grayscale
Kontras Tinggi
Kontras Negatif
Latar Terang
Nonaktifkan Animasi
Tautan Garisbawah
Mudah Dibaca
Reset