Start typing & press "Enter" or "ESC" to close
Indonesian
English
العربية
Home
Profil
Pimpinan UIN
Sejarah UIN
Lambang
Visi Misi & Tujuan
Struktur Organisasi
Quality Assurance
Kerjasama Kemitraan
Dasar Hukum Pengelolaan
Pedoman dan Panduan Pengelolaan
Fakultas
Syariah & Hukum
Ekonomi & Bisnis Islam
Tarbiyah & Keguruan
Ushuluddin & Filsafat
Dakwah & Komunikasi
Adab & Humaniora
Sains & Teknologi
Kedokteran & Ilmu Kesehatan
Program Pascasarjana
Lembaga
LEMBAGA
Penjaminan Mutu
Penelitian & Pengabdian Masyarakat
UPT
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data
Perpustakaan
Pusat Bahasa
PUSAT
Pusat Studi Gender dan Anak
Pusat Pengembangan Bisnis
Satuan Pengawas Internal (SPI)
International Office (IO)
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Biro
Biro AUPK
Keuangan
Kepegawaian
Perencanaan
Umum
Biro AAKK
Akademik
Kemahasiswaan
Kerjasama
Sistem Informasi
Portal Mahasiswa Dan Dosen
Portal Alumni Dan Karir
Portal Kepegawaian/SDM
E-Kinerja
Kuliah Kerja Nyata
SOP
KIP
Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Rumah Jurnal
Repository
Ebook
OPAC
Sistem Pengecekan Ijazah dan Transkrip
Registrasi Mahasiswa Baru
Pustipad Helpdesk
UKT Covid
Ujian Masuk Mandiri
Monev Perkuliahan Daring
Tracer Study
Sister
Kuliah di UIN
Penerimaan Mahasiswa Baru
Unit Kegiatan Mahasiswa
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Agenda
Change Languange
English
العربية
Program Khusus Kajian Keislaman UIN Dibiayai Negara
03 Mei 2011
Eka Novi Fitrianty B
Facebook
Twitter
Linkedin
WA
UIN Online
- Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Alauddin, Makassar, memiliki program studi khusus khusus kajian keislaman. Menariknya, mahasiswa program khusus ini dibiayai oleh Kementrian Agama RI.
Hal ini dibenarkan Ketua Jurusan SKI UIN Alauddin, Dra Susmihara MPd. Menurutnya prodi kajian keislaman adalah program langka yang ada di Indonesia. Dan setiap tahunnya sangat minim peminat.
Karena itu untuk keberlangsungan jurusan ini, segala pembiayaan yang dikeluarkan mahasiswa seperti pembayaran SPP, praktikum, matrikulasi (bahasa), pengembangan akademik, bantuan living kost dan uang buku dibiayai oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Kementrian agama.
"Khusus program khusus kajian keislaman, memang dibiayai seratus persen oleh negara melalui Diktis Kemenag. Karena itu, kami berharap banyak calon mahasiswa baru yang berminat mendaftar," kata Susmihara, Selasa (3/5) kemarin.
Saat ini, prodi yang lebih menekankan pada kajian keislaman ini memiliki mahasiswa sebanyak 20 orang. Mereka mempelajari mata kuliah non regular seperti Tafsir, Hadis, Fiqih, Aqidah Akhlak, Tafizul Qur'an, Sejarah Islam dan pendalaman dua bahasa (Bahasa Inggris dan Arab).
"Dengan adanya jurusan ini diharapkan dapat menghasilkan alumni yang lebih berkompetensi dibidang agama dari pada jurusan yang lain. Mahasiswa kajian keislaman ini selain mempelajari mata kuliah reguler mereka juga mempelajari mata kuliah regular. Sehingga substansi kajian keislaman tetap ada tapi jurusan juga tetap mereka ketahui," ujarnya.
Lanjut Susmihara, selain itu mereka juga memiliki Pembina yang ada di asrama. Pembina itulah yang mengontrol mereka baik dari segi bahasa dan akidah agama mereka setiap saat.
Menurut salah seorang pembina, Zainal Abidin MHi, proses belajar mahasiswa yang ada di program khusus kajian keislaman ini lebih padat dari pada mahasiswa yang lainnya karena mereka mengikuti perkuliahan dari pagi sampai malam.
Tentu saja dalam persoalan kuliah yang padat tidak dipungkiri setiap mahasiswa terkadang memiliki kejenuhan. Hal ini pun dirasakan oleh mahasiswa yang berada di kajian keislaman.
"Untuk menangani hal tersebut kami serahkan sepenuhnya pada mahasiswa tapi kami dari pembina tetap memberikan mereka arahan. Terkadang kami mengajak mereka jalan pagi habis salat subuh atau jalan sore," ujar Zainal Pembina bagian Bahasa ddan Tafizul Qur'an.
"Tapi direncanakan akan diadakan kunjungan setiap bulannya ketempat-tempat bersejarah. selain mereka bisa refresingmereka juga bisa belajar. Ini sebenarnya usulan dari mahasiswa kami dari Pembina hanya bisa mendukung mereka," tambahnya. (*)
Please enable JavaScript to view the
comments powered by Disqus.
Previous Post
LP2M UIN Alauddin Makassar Sukses Dukung Program Prioritas Sulsel Melalui Pengabdian Masyarakat
Next Post
GenBI Sukses Gelar The Article Writing Competition Batch 2
Berita Terbaru
Berita Populer
LP2M UIN Alauddin Makassar Sukses Dukung Program Prioritas Sulsel Melalui Pengabdian Masyarakat
20 September 2024
GenBI Sukses Gelar The Article Writing Competition Batch 2
20 September 2024
Dua Dosen SPI Ikuti Sosialisasi Si Jawarba oleh Kemenag di Makassar
20 September 2024
Hadiri Simposium Internasional Makassan-Marege 2024, Ketua Produ SPI: Penting dalam Diskusi Lintas B
20 September 2024
HIMAJIP Wadahi Mahasiswa Tentang Literasi di Era Society melalui Kajian Rutin
20 September 2024
3 Makna Dasar Hidup Dalam Al-Quran
11 Agustus 2011
Tahun Akademik 2019/2020, Ini Jumlah Kuota Maba Setiap Prodi di UIN Alauddin
18 Februari 2019
Berikut ini Jalur Masuk UIN Alauddin Makassar T.A. 2019/2020
18 Februari 2019
Prof Abustani Kaji Kelompok Mutaqaddimah dan Mutaakhirin
26 Mei 2011
Berikut Kuota Jalur SPAN-PTKIN UIN Alauddin
27 April 2018