Gambar Prof Qadir Gassing: UN Tidak boleh Dihapus

Prof Qadir Gassing: UN Tidak boleh Dihapus

UIN Online – Senimar Nasional yang diadakan oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin mengangkat tema meretas kebijakan pemerintah tentang mekanisme pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Acara berlangsung di lantai 7 Gedung Training Center, Kampus -I UIN Makassar, Minggu (22/5/2011).

Ada empat orang narasumber dalam seminar nasional tersebut. Keempat narasuber tersebut adalah, ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Indonesia, Prof Djamarie Mardapi MPd PhD dengan judul makalah mekanisme penilaian dan prosedur kelulusan siswa pada UN 2011.

Lalu Drs Kidup Supriyadi yang mewakili Direktur Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama RI dengan judul mekalah responsive kementrian agama terhadap mekanisme penilaian UAN tahun 2011. Kemudian Rektor UIN Alauddin Prof Dr H A Qadir Gassing HT MS dengan judul makalah urgensi keterlibatan perguruan tinggi pada pelaksanaan UN.

Dan Kepala Biro Akademik, Drs Muh Yusuf Rahim MPd dengan judul makalah relevansi nilai UN dalam proses rekruitmen mahasiswa baru di UIN Alauddin.

Pada seminar yang dihadiri 120 orang ini Prof Dr H A Qadir Gassing HT MS mengatakan setiap tahun terdapat kebijakan-kebijakan baru dalam pelaksanaaan UAN. Seperti pada tahun ajaran ini mekanisme pelaksanaan UN dalam menentukan kelulusan siswa jatuh pada nilai ujian nasional dan ujian sekolah. Sehingga kompetensi sekolah bisa digunakan.

Serentak isu penghapusan UN di tengah masyarakat, para pemerhati pendidikan pun ikut berbicara terkait eksistensi UN dalam dunia pendidikan di Indonesia ke depannya.

Prof Qadir menyebut jika UN dihapus maka apa yang akan dilihat dalam menentukan standar kompetensi siswa, sementara itu di dalamnya harus ada delapan standar kompetensi yang harus dipenuhi.

“Kita mestinya tidak perlu takut dengan adanya ujian nasional jika seorang guru memiliki empat kompetensi. Keempat kompetensi itu adalah pedagogik, professional, sosial dan kepribadian. Jika guru sudah mengetahui hal ini tak ada yang perlu dikhawatirkan lagi,” ujar mantan PR I UIN Alauddin. (*)
Previous Post LP2M UIN Alauddin Makassar Sukses Dukung Program Prioritas Sulsel Melalui Pengabdian Masyarakat
Next Post GenBI Sukses Gelar The Article Writing Competition Batch 2